Advertisement

Menikmati Pemandangan Hamparan Sawah dan Ketenangan dari Puncak Ngepoh Kulonprogo

Beny Prasetya
Sabtu, 05 Mei 2018 - 19:37 WIB
Nina Atmasari
Menikmati Pemandangan Hamparan Sawah dan Ketenangan dari Puncak Ngepoh Kulonprogo Suasana sepi damai hari di Puncak Ngepoh yang belum banyak dikunjungi wisatawan, Jumat (4/5/2018). - Harian Jogja/Beny Prasetya

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO – Bagi pencinta alam terbuka dan mencari ketenangan, objek wisata Puncak Ngepoh bisa menjadi pilihan tujuan mengisi akhir pekan. Terlebih Puncak Ngepoh mampu memberikan suasana ketenangan karena belum banyak wisatawan datang.

Alasan belum banyaknya wisatawan datang adalah Puncak Ngepoh baru berkembang di 2017 ini. Pemandangan areal persawahan dari ketinggan akan memberikan pengalaman pedesaan  yang belum banyak tersentuh wisatawan membuat objek wisata ini menawarkan suasana desa yang damai.

Advertisement

Puncak Ngepoh berada di Dusun Brajan, Banjararum, Kalibawang. Terpaut 45 km dari pusat Kota Jogja. wisatawan dapat menikmati pepohonan rimbun dan areal persawahan saat menuju lokasi yang berada di Perbukitan Menoreh.

“Lebih baik saya sarankan untuk mencari nama Dusun Brajan, karena orang lebih mengenal itu,” kata Ketua Pokdarwis Arum Jaya, Parjono, Jumat (4/5/2018).

Hal tersebut memang benar, Puncak Ngepoh yang masih ditumbuhi pepohonan nan asri itu tidak memiliki penanda lokasinya di Aplikasi Google Maps. Selain itu di lokasi Puncak Ngepoh juga tidak terdapat sinyal telepon selular. “Agak susah sinyalnya, tetapi kami ingin menonjolkan rasa desanya,” katanya.

Adapun cara terbaik menikmati pemandangan yang ada, Parjono katakan ialah datang ke puncak Ngepoh di pagi hari. Selain udara yang sejuk, wisatawan dapat melihat sang cakrawala muncul dari ufuk timur bersama munculnya sang surya.

“Kalau pagi bisa melihat sunrise di sekitar Gunung Merapi dan di atas kota Jogja,” kata Parjono.

Lebih lanjut, Parjono mengaku Pokdarwis bakal membuka area spot foto di empat lokasi tambahan. Pasalnya saat ini hanya ada dua lokasi untuk berfoto. Selain itu penanaman sejumlah tanaman buah akan dilakukan untuk memperkaya kesan desa yang ada.

“Keinginan kami tanaman buah seperti alpukat dan jambu bisa dipanen oleh wisatawan dan kami sudah lakukan pengerjaan gazebo yang ada dan jembatan dengan bambu agar suasana desa lebih keluar,” katanya.

Ia juga mengatakan potensi lain yang ada di Brajan ialah gua vertikal dan tanah lapang yang dapat digunakan untuk berkemah. Namun kedua lokasi itu belum bisa dinikmati karena penataan objek tersebut terkendala anggaran.

“Nantinya secara bertahap dibuka, kami baru menarik uang secara sukarela, baru bulan-bulan ini mau ditetapkan besarannya,” ungkapnya.

Salah satu pengunjung, Ilham Z, warga Pengasih mengaku dirinya mengetahui adanya Puncak Ngepoh lantaran unggahan temannya di sosial media. Dirinya yang datang bersama empat kawannya itu mengaku terkesima dengan pemandangan berupa hamparan sawah yang berada di bawah Puncak Ngepoh.

“Saya tidak tahu, bersyukur bisa datang pas belum ramai. Saya lebih membayangkan saat pagi hari, ada sunrisenya pasti lebih bagus,” ungkapnya.

Menurutnya pengelola Puncak Ngepoh wajib memetakan potensi objek wisata yang baru dibangun diakhir 2016 itu. “Harus ditonjolkan spesifikasi wisatanya, apakah wisata edukasi atau apa, agar fokus dulu, baru dikembangkan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Top 7 News Harianjogja.com Kamis 25 April 2024: Kasus Penggelapan Pajak hingga Sosialisasi Tol Jogja-YIA

Jogja
| Kamis, 25 April 2024, 06:47 WIB

Advertisement

alt

Tingkat Kolesterol Bisa Diturunkan dengan Beberapa Suplemen

Lifestyle
| Selasa, 23 April 2024, 11:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement