Advertisement

Kabupaten Bandung Rintis Wisata Halal, Objek Wisata Dikembangkan sesuai Syariat Islam

Newswire
Sabtu, 04 Agustus 2018 - 13:37 WIB
Nina Atmasari
Kabupaten Bandung Rintis Wisata Halal, Objek Wisata Dikembangkan sesuai Syariat Islam Wisata kawah Tangkuban Perahu Bandung. - Antarafoto

Advertisement

Harianjogja.com, BANDUNG- Wisatawan dari Timur Tengah menjadi sasaran untuk wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia, salah satunya Kabupaten Bandung.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung akan mengembangkan wisata halal karena dinilai dapat mendongkrak jumlah wisatawan hingga tiga kali lipat.

Advertisement

"Mengapa kita sangat gencar mengembangkan wisata halal karena pasti akan meningkat sampai tiga kali lipat," kata Kadisbudpar Kabupaten Bandung Agus Firman Zaini saat ditemui di Bandung, Sabtu (4/8/2018).

Agus menuturkan pihaknya mengincar wisatawan mancanegara (wisman) Timur Tengah karena dengan mengawinkan wisata belanja serta wisata halal, maka akan dengan sendirinya menjadi daya tarik bagi mereka.

"Kita rebut pasar Timur Tengah, karena jumlah wisatawannya sedikit tapi belanjanya banyak," ujarnya.

Keseriusan menggarap wisata halal tersebut, lanjut dia, dituangkan dalam kerja sama dengan Halal Center Salman Institut Teknologi Bandung agar konsep wisata halal benar-benar matang dengan menggaet para pakar dari sana.

"Kita sudah bekerja sama dengan Halal Center Salman ITB untuk bagaimana ini dibuat sesuai syariat Islam," katanya.

Meski difokuskan untuk wisman Muslim, Agus mengatakan wisata halal tetap bisa dinikmati oleh wisman non-muslim.

Saat ini, dia menyebutkan dalam satu tahun, terdapat 2.300 wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara yang datang ke Kabupaten Bandung.

"Wisman 1.000an sudah ada dan sekarang nampaknya sudah ke angka 2.500-an," katanya.

Selain wisata halal, Kepala Seksi Standardisasi Produk Wisata, Usaha Pariwisata dan Objek Daya Tarik Wisata Disbudpar Kabupaten Bandung mengatakan pihaknya juga tengah mengembangkan destinasi digital dan wisata nomadik yang tergabung dalam program desa wisata.

"Kita ada desa wisata Lebak Muncang, di Pangalengan juga ada tiga lokasi desa wisata atau kita menyebutnya, 'Dewi', Dewi Jelegong, Dewi Laksana, kita kemas dalam pola desa wisata," katanya.

Saat ini, dia menyebutkan sudah ada 10 desa wisata yang dibina dan potensinya terdapat 100 desa wisata yang bisa dikembangkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

AJARAN AGAMA: Generasi Milenial Dinilai Penting Belajar Fikih

Bantul
| Rabu, 24 April 2024, 21:37 WIB

Advertisement

alt

Tingkat Kolesterol Bisa Diturunkan dengan Beberapa Suplemen

Lifestyle
| Selasa, 23 April 2024, 11:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement