Advertisement
Puncak Gunung Gede Gunungkidul, Pilihan Menikmati Alam dari Ketinggian
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Wisatawan yang mengunjungi wilayah Gunungkidul akan disajikan dengan berbagai wisata alam yang menarik. Tidak hanya pantai, tetapi juga bentang alam lainnya, salah satunya Puncak Gunung Gede, di Desa Getas, Kecamatan Playen.
Di objek wisata ini wisatawan akan disajikan dengan pemandangan pepohonan yang hijau dan asri dari atas ketinggian. Selain itu wisatawan juga dapat melihat Gunung Merapi dari puncak ini.
Advertisement
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gunung Gede, Sukardi mengungkapkan pengembangan wisata ini sudah berlangsung dua tahun terakhir. Beberapa spot selfie juga mulai dibangun di puncak Gunung Gede. Saat masuk objek wisata ini wisatawan akan melewati jembatan yang terbuat dari bambu untuk memudahkan wisatawan menuju puncak Gunung Gede.
“Sudah ada spot selfie. Pemandangan yang disajikan disini, baik sunset dan sunrise terlihat. Kalau pagi juga disini aka nada kabut, jadi seperti ada diatas kabut,” ujar Sukardi, Minggu (6/1/2019).
Untuk masuk di objek wisata ini wisatawan hanya perlu membayar parkir sebesar Rp2.000 untuk motor dan untuk mobil sebesar Rp5.000. Pemasukan tersebut dimanfaatkan oleh pihak pengelola untuk pengembangan fasilitas objek wisata.
Saat ini sendiri sejumlah fasilitas, selain spot foto juga sudah ada gazebo, toilet, musala. Sukardi mengungkapkan kendala yang dihadapi dalam pengembangan objek wisata ini yaitu minimnya anggaran dan jumlah pengelola yang masih sedikit, sekitar 20 orang.
Meski begitu dikatakannya dengan keterbatasan yang ada, tetap coba dikembangkan potensi wisata tersebut. Setidaknya dalam satu hari ada 25 kunjungan, dan jika akhir pekan bisa mencapai ratusan kunjungan.
Sekretaris Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul Hary Sukmono mengungkapkan saat ini memang wisata puncak Gunung Gede belum masuk pengelolaan Dispar, dan masih dikelola komunitas.
Meski begitu dikatakan Hary dalam penguatan kelembagaan komunitas akan digandeng pelatihan maupun pengukuhan lembaga Pokdarwis tersebut agar mampu melayani wisatawan sesuai kadiah-kaidah sapta pesona, karena Pokdarwis sebagai wadah para pelaku wisata di sekitar destinasi tersebut.
Hary menghimbau untuk pengelolaan wisata dapat berkomunikasi dengan Dinas agar ada pendampingan dari Dispar baik dari sisi objeknya, Sumber Daya Manusianya, maupun aturannya. “Hal tersebut untuk sinergi antar kelompok dengan pemerintah dalam pelayanan kewisataan,” kata Hary.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Berburu Daging Sapi Premium Juicy di Indoguna Meatshop & Grocery
- Taman Safari Bali Rilis Teatrikal Bawah Air yang Menggabungkan Kesenian Bali dan Nusantara
- Wisata Bukit Dermo di Bantul Dibangun Tahun Ini
- Ini Daftar Negara yang Dianggap Murah untuk Tujuan Belibur Tahun Ini
- Mulai Diserbu Pengunjung, Berikut Harga Tiket Masuk dan Jam Buka Objek Wisata Tebing Breksi
Advertisement
Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024
Advertisement
Awas Migrain Terkait Erat dengan Meningkatnya Risiko Stroke
Advertisement
Advertisement
Advertisement