Advertisement

Bunga Tabebuya Bermekaran di Magelang, Seperti di Jepang!

Newswire
Jum'at, 22 November 2019 - 18:17 WIB
Nina Atmasari
Bunga Tabebuya Bermekaran di Magelang, Seperti di Jepang! Warga berfoto dengan latar belakang pohon tabebuya yang sedang mekar di Jalan Sarwo Edie Wibowo, di depan Kantor Pemerintah Kota Magelang, Jumat (22/11/2019). - Ist/Dok Humas Pemkot Magelang

Advertisement

Harianjogja.com, MAGELANG- Memasuki akhri November, pohon tabebuya (Handroanthus chrysotrichus) yang ditanam di sejumlah tepi jalan utama Kota Magelang, Jawa Tengah yang bermekaran. Pemandangan ini menjadi ajang warga untuk berswafoto.

"Biasanya setahun mekar dua kali, tetapi tahun ini terasa istimewa karena tiga kali mekar, pada Maret, Oktober, dan November ini," kata Kepala Bidang Pengelolaan Penerangan Jalan Umum, Pertamanan, dan Pemakaman Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang Uswatun Hasanah di Magelang, Jumat (22/11/2019).

Advertisement

Data Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang, sejak ditanam pada 2010, jumlah pohon tabebuya dengan bunga berwarna putih dan merah jambu tersebut, hingga saat ini sekitar 2.007 batang.

Sejumlah tepi jalan utama di daerah dengan sebutan "Kota Sejuta Bunga" itu yang ditanami tabebuya, antara lain di Jalan Sarwo Edhi Wibodo, Jalan Pahlawan, Jalan Piere Tendean, Jurangombo, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Tentara Pelajar, PJKA Kebonpolo, Jalan Daha, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Kapten Suparman, Jalan Sriwijaya, dan Taman Shopping.

"Total ada 2.007 pohon, walaupun memang ada beberapa pohon yang kita pangkas dan tebang untuk perawatan," katanya dalam keterangan tertulis Humas Pemkot Magelang.

Wikipedia menyebut tabebuya (Handroanthus chrysotrichus), tabebuya kuning atau pohon terompet emas sejenis tanaman yang berasal dari Brazil dan termasuk jenis pohon besar. Seringkali tanaman itu dikira tanaman sakura oleh kebanyakan orang, karena bila berbunga, bentuknya mirip bunga sakura. Namun kedua tanaman itu sebenarnya tidak berkerabat

Deretan pohon Tabebuya menarik warga yang melintas di jalan-jalan utama Kota Magelang untuk menepi, lalu berswafoto dengan latar belakang pohon dengan bunga yang sedang bermekaran itu.

Uswatun Hasanah yang biasa dipanggil Ana itu, menjelaskan pohon tabebuya termasuk pohon yang mudah ditanam dengan perawatan yang juga relatif mudah.

"Hanya diberi pupuk setiap bulan, disiram dan dipangkas secara berkala. Butuh sekitar satu sampai dua tahun, bunga akan mekar sejak bibit ditanam," katanya.

Pihaknya saat ini mencoba menanam pohon itu di Kebun Bibit Senopati yang juga salah satu tempat wisata di kota kecil di kawasan yang kelilingi gunung-gunung, dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu.

Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito menyatakan bahwa warga senang melihat wajah Kota Magelang yang semakin cantik dan bersih. Pohon tabebuya dengan bunga yang bermekaran memperkuat suasana daerah berhawa sejuk itu.

"Pemkot Magelang sendiri telah mencanangkan gerakan warga menaman pohon atau tanaman untuk menguatkan slogan Kota Magelang sebagai 'Kota Sejuta Bunga'," katanya.

Ia mengingatkan warga dan petugas instansi terkait untuk menjaga dan merawat berbagai tanaman di daerah setempat.

"Semakin hari kita lihat kota kita ini semakin bersih dan cantik, ditambah ada bunga tabebuya ini. Tinggal tugas kita bersama untuk menjaganya, jangan dirusak, syukur-syukur kita ikut menanamnya. 'Ndak' usah harus tabebuya, tanaman lainnya juga bisa, di pekarangan rumah saja cukup," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Alert! Stok Darah di DIY Menipis, PMI Dorong Instansi Gelar Donor Darah

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Berikut Daftar Ucapan Hari Kartini yang Dirayakan Setiap 21 April

Lifestyle
| Sabtu, 20 April 2024, 13:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement