Advertisement

Mengulik Surga Bawah Tanah Cappadocia

Intan Riskina Ichsan
Rabu, 19 Januari 2022 - 14:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Mengulik Surga Bawah Tanah Cappadocia Balon udara - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Cappadocia Turki sedang mejadi perbincangan hangat warga Indonesia, setelah booming serial drama Layangan Putus. Tidak hanya balon udara, wisata bawah tanah di tempat itu juga menjadi magnet tersendiri saat berkunjung ke Cappadocia.

Ketika para penyerbu datang, Cappadocians bersembunyi di bawah tanah, salah satu dari 250 tempat perlindungan bawah tanah yang mereka ukir dari batu abu vulkanik lentur yang disebut tuf.

Advertisement

Sebuah proyek pembangunan perumahan telah menemukan tempat persembunyian terbesar yang pernah ditemukan di Cappadocia, sebuah wilayah di Turki tengah yang terkenal dengan rumah cerobong asap dunia lain, gereja gua, dan kota bawah tanah yang diukir penduduknya selama ribuan tahun.

Ditemukan di bawah kastil puncak bukit era Bizantium di Nevsehir, ibu kota provinsi. Sebagian besar masih belum dijelajahi, tetapi studi awal menunjukkan ukuran dan fiturnya menyaingi Derinkuyu, kota bawah tanah terbesar yang digali di Cappadocia, yang dapat menampung 20.000 orang.

Baca juga: Berwisata di Turki dengan Rp1 Juta, untuk Biaya Apa Saja?

Pada tahun 2013, pekerja konstruksi menemukan pintu masuk ke jaringan kamar dan terowongan. Pemerintahan kemudian memanggil arkeolog dan ahli geofisika, dan mulai menyelidiki.

Pada tahun 2014, terowongan-terowongan itu mengarahkan para ilmuwan untuk menemukan pemukiman bertingkat yang terdiri dari ruang hidup, dapur, kilang anggur, kapel, tangga, dan bezirhane yaitu pengepres biji rami untuk memproduksi minyak lampu untuk menerangi kota bawah tanah.

Artefak termasuk batu asah, salib batu, dan keramik menunjukkan kota itu digunakan dari era Bizantium awal melalui penaklukan Ottoman.

Kompleks Besar

Seperti Derinkuyu, situs tersebut tampaknya merupakan kompleks besar yang berdiri sendiri dengan lubang udara dan saluran air. Ketika bahaya mengancam, Cappadocians mundur ke bawah tanah, memblokir akses terowongan dengan pintu batu bundar, dan menyegel diri dengan ternak dan persediaan sampai ancaman berlalu.

Ahli geofisika dari Universitas Nevsehir melakukan survei sistematis pada area 1,5 mil (4 kilometer) menggunakan resistivitas geofisika dan tomografi seismik. Dari 33 pengukuran independen yang mereka lakukan, mereka memperkirakan luas situs tersebut hampir lima juta kaki persegi (460.000 meter persegi).

Studi ini menunjukkan bahwa koridor bawah tanah dapat terjun sedalam 371 kaki (113 meter). Ukuran pastinya tidak diketahui dan sampai saat ini belum bisa dikatakan. Tetapi mengingat lokasi kota, pertahanan, dan kedekatannya dengan pasokan air, kemungkinan besar itu mencakup area yang sangat luas.

Tim arkeolog Gülyaz akan terus membersihkan puing-puing dari terowongan dan menjelajahi lebih dalam di bawah tanah. Suatu usaha yang berisiko, karena tuf lunak rentan runtuh. Ketika kota bawah tanah di bawah Kastil Nevsehir terungkap sepenuhnya, maka hampir akan mengubah tujuan Cappadocia secara dramatis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo, Jumat 26 April 2024

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 03:17 WIB

Advertisement

alt

Anak Kekurangan Vitamin D, Risiko Kena Eksim Meningkat

Lifestyle
| Kamis, 25 April 2024, 10:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement