Advertisement

Ada Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Berlibur

newswire
Selasa, 09 Oktober 2018 - 17:35 WIB
Maya Herawati
Ada Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Berlibur Ilustrasi salad - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Berlibur jangan asal makan. Penting lebih selektif memilih menu, sebab Anda sedang dalam perjalanan dan butuh menjaga kesehatan lebih baik.

Makanan apa saja yang sebaiknya Anda hindari? Berikut lima diantaranya, seperti dilansir Medical Daily:

Advertisement

Salad

Makanan mentah yang salah satunya ditemukan dalam salad bisa mengandung kontaminan dan mikroorganisme. Buah-buahan dan sayuran yang harus dikupas dulu seperti pisang, mangga dan lainnya lebih aman untuk Anda.

Sayuran berdaun hijau, berpotensi terkontaminasi bakteri jika tak dicuci bersih, belum lagi risiko kandungan pestisida, paparan tak higienis saat masih di kebun dan air yang sudah terkontaminasi zat berbahaya, bisa memperburuk masalah.

Kerang mentah

Cara paling aman memang memasak sendiri kerang yang Anda beli, bisa dengan mengukusnya selama empat hingga sembilan menit atau merebusnya tiga hingga lima menit setelah kerang dibuka. Pastikan Anda membelinya di penjual yang terpercaya.

"Hindari tiram dan kerang mentah, yang berpotensi membuat Anda sakit dan berujung liburan Anda terganggu. Memasak kerang dengan benar bisa membunuh kuman-kuman penyebab sakit--jadi, jangan hindari semua seafood, cukup yang mentah saja," kata ahli diet dari Boston, Elizabeth Ward.

Minuman dingin

Tom Allwright, pemilik salah satu agen travel di Kolumbia mencatat adanya praktik penggunaan kembali air dalam bentuk es batu.

"Banyak restoran mencuci salad dengan air dari keran kotor dan menggunakan air yang sama untuk membuat es batu. Ini umum di Papua Nugini dan Afrika," kata dia.

Produk susu tak terpasteurisasi

Mengonsumsi produk susu bisa menjadi hal menantang di sejumlah negara bila Anda tak tahu produk itu sudah dipasteurisasi atau belum, Proses ini penting untuk memusnahkan salmonella, E.coli, listeri dan lainnya.

Menurut lembaga pangan dan obat-obatan di Amerika Serikat, produk yang tak dipasteurisasi berisiko 150 kali lebih besar menyebabkan penyakit bawaan makanan. Risiko terutama berlaku untuk susu dan keju lunak.

Daging hewan liar

Ini mengacu pada daging binatang hutan liar seperti kelelawar, monyet, gorila, simpanse, buaya, gajah, dan hewan pengerat dari negara-negara Afrika. Risiko kesehatan sebagian besar berkisar pada paparan darah atau cairan lain dari hewan yang terinfeksi.

Daging ini dapat menyebabkan penyakit berbahaya seperti Ebola dan Sindrom Pernafasan Akut Parah, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat.

Tahun lalu, bahkan warga Nigeria mendapat peringatakan untuk tidak memakan daging hewan buruan karena berisiko terkena penyakit menular yang disebabkan virus monkeypox.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Termasuk Jogja, BMKG Ingatkan Sebagian Besar Wilayah Indonesia Waspada Cuaca Ekstrem

Jogja
| Jum'at, 19 April 2024, 09:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Dia 20 Negara dengan Udara Paling Tercemar di Dunia, Indonesia Salah Satunya

Lifestyle
| Kamis, 18 April 2024, 21:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement