Advertisement

Mengenal Watu Lempeng, Wisata Kulonprogo yang Muncul Berkat Booming Gowes

Bernadheta Dian Saraswati, Hafit Yudi Suprobo
Jum'at, 21 Januari 2022 - 17:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Mengenal Watu Lempeng, Wisata Kulonprogo yang Muncul Berkat Booming Gowes Sejumlah anak menikmati pemandangan alam watu lempeng yang ada di objek wisata watu lempeng di dusun Brangkal, kalurahan Banyuroto, kapanewon Nanggulan, Kulonprogo, pada Jumat (21/1/2022). - Harian Jogja/Hafit Yudi Suprobo

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO- Watu Lempeng merupakan destinasi wisata yang berada di dusun Brangkal, Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kulonprogo. Banyak pegowes yang mampir ke tempat ini untuk menikmati indahnya bebatuan yang ada. 

Watu Lempeng menyediakan pemandangan indah di pinggir kali Serang. Sejumlah watu lempeng imbas sedimentasi sungai membuat sejumlah watu atau batu tumbuh di badan sungai. Objek wisata ini cocok untuk dinikmati kala sore hari sembari duduk di sejumlah gazebo menikmati kuliner lokal yang dihidangkan.

Advertisement

Dari postingan Instagram @watu_lempeng_brangkal, Watu Lempeng menyajikan keindahan hamparan bebatuan lurus atau lempeng yang ada di kali Serang. Batu-batu itu terbelah aliran air yang bisa digunakan untuk bermain-main. 

Pepohonan dan areal sawah di kanan kiri membuat objek wisata Watu Lempeng terlihat semakin asri. Tak ayal jika banyak pegowes yang beristirahat di tempat ini. Mereka melepas lelah sembari menghirup udara segarnya Kali Serang. 

Objek wisata ini muncul saat booming gowes di Jogja. Salah satu pegowes ada yang melalui jalur ini dan menemukan Watu Lempeng hingga kemudian viral karena foto maupun informasi dari mulut ke mulut.

Baca juga: Viral Parkir Rp350.000 di Jogja, Polisi: Ternyata Mark Up Kru Bus Wisata

Infrastruktur Watu Lempeng memang belum sepenuhnya tersedia. Seperti, rumah ibadah bagi wisatawan yang datang. Kemudian, pengelolaan sampah juga masih menjadi perhatian pengelola. 

Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten Kulonprogo memberikan perhatian dengan menjadikan Watu Lempeng menjadi tempat kick off program Sambang Kulonprogo (Sambanggo) 2022. Kepala Dinas Pariwisata Kulonprogo, Joko Mursito, mengatakan objek wisata ini dinilai layak menjadi objek wisata pertama dilaksanakannya kick off program Sambanggo dengan sejumlah alasan.

"Pertama, objek wisata Watu Lempeng ini diinisiasi, dikembangkan, dan dikelola oleh masyarakat sekitar melalui kelompok sadar wisata [Pokdarwis]. Sehingga, aspek tersebut masuk kriteria kami," kata Joko saat dikonfirmasi pada Jumat (21/1/2022).

Esensi Sambanggo sendiri, katanya, adalah mendukung terciptanya ekosistem wisata yang sustainable di sejumlah kalurahan yang ada di Kulonprogo. Sehingga, objek wisata yang dinilai berpotensi mengundang kunjungan wisatawan dan membutuhkan sejumlah perbaikan maupun penambahan infrastruktur menjadi perhatian dari Dinpar Kulonprogo.

"Pemerintah dalam hal ini Dinpar Kulonprogo mempunyai kewajiban untuk memfasilitasi sejumlah objek wisata yang dikelola oleh masyarakat. Sambanggo ini memang bersumber dari dana keistimewaan. Sehingga, upaya mendukung terciptanya objek wisata yang berkelanjutan sangat dimungkinkan," ungkap Joko.

Sasar 10 Objek

Sama seperti 2021, Sambanggo tahun ini juga menyasar 10 objek wisata Kulonprogo. Sambanggo hadir untuk mendukung terciptanya pertumbuhan ekonomi lokal di Kulonprogo karena tidak sedikit sektor yang masih harus bangun imbas pandemi Covid-19, termasuk sektor pariwisata.

"Kami ingin memantik sektor pariwisata dengan program sambanggo ini. Harapannya, ketika nanti sudah jalan sektor lainnya seperti perdagangan, perindustrian, dan UMKM bisa mengikuti ya. Akhirnya, masyarakat bisa berdaya dan mampu mampu meningkatkan perekonomian lokal," terang Joko.

Ketua Pengelola Objek Wisata Watu Lempeng, Susilo, mengatakan program Sambanggo yang dilaksanakan di Watu Lempeng merupakan upaya strategis untuk mendukung keberadaan objek wisata yang sempat mati suri karena pandemi Covid-19. "Sehingga, kami mengapresiasi Pemkab Kulonprogo yang telah menggelar program sambanggo di objek watu lempeng. Harapannya, setelah upaya perbaikan maupun pengembangan dilakukan secara perlahan, objek wisata ini semakin diminati oleh masyarakat," kata Susilo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Siap-siap Lur, Pemkab Kulonprogo Buka 90 Formasi CPNS dan PPPK untuk 205 Posisi, Berikut Rinciannya

Kulonprogo
| Jum'at, 19 April 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Stres Memicu Sakit Punggung, Ini Penjelasannya

Lifestyle
| Jum'at, 19 April 2024, 14:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement