Advertisement
Kota Terkecil di Dunia Ada di Kroasia, Luasnya Tak Sampai 1 Hektare

Advertisement
Harianjogja.com, ISTRIA—Jika kita membahas suatu kota, pasti yang terbayang adalah suatu lokasi yang luas dengan area pemukiman berderet-deret. Namun, apa jadinya jika sebuah kota hanya punya dua jalan dan tiga baris rumah tinggal?
Rupanya, di negara Kroasia, ada suatu wilayah yang dinobatkan sebagai kota terkecil di dunia. Kota yang bernama Hum itu merupakan pemukiman di puncak bukit indah di wilayah Istria, Kroasia.
Advertisement
Hum berada di Istria tengah, jaraknya sekitar 2,5 jam berkendara dari ibu kota Kroasia, Zagreb. Kota di puncak bukit itu merupakan rumah bagi segelintir orang, yang kabarnya tak sampai 30 penduduk.
Melansir Oddity Central, sebuah sensus nasional pada 2011 menyebut bahwa penduduk di sana berjumlah 21 orang, kemudian sensus pada 2021 meningkat jadi 27 orang.
Kota ini memiliki asal-usul yang diselimuti misteri. Keberadaannya disebut pertama kali dalam dokumen sejarah yang berasal dari tahun 1102, saat itu kota ini disebut Cholm.
Di sana, terdapat sebuah lonceng dan menara pengawas yang dibangun pada tahun 1552 sebagai bagian dari pertahanan kota. Sejak itu,segelintir orang beserta keluarga mereka mulai pindah untuk menempatinya.
Kendati demikian, kota itu tidak pernah benar-benar berkembang selama berabad-abad. Hingga kini, kota itu hanya terdiri dari tiga baris rumah tinggall abad pertengahan dan dua jalan.
Dengan panjang kota hanya 100 meter dan lebar 30 meter, otomatis luas kota ini hanya 3.000 meter persegi sehingga tak sampai 1 hektare. Tak heran, sangat mudah untuk memahami mengapa Hum dianggap sebagai kota terkecil di dunia.
Reputasinya sebagai 'kota terkecil di dunia' telah memberikan keajaiban bagi Hum. Saat ini pariwisata dianggap sebagai salah satu dari dua sumber pendapatan utama bagi penduduk setempat, bersamaan dengan pertanian.
Meski pada dasarnya, di sana tidak banyak yang bisa dilihat untuk berwisata, karena luasnya yang kecil. Walau demikian, penduduk setempat melakukan yang terbaik untuk membuat pengunjung diterima, salah satunya ialah daya tarik berjalan-jalan di sepanjang dua jalan berbatu sambil mengagumi arsitektur abad pertengahan di sana yang sungguh menarik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Oddity Central
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Insiden Rinjani, Kemenpar Tegaskan Pentingnya SOP Pendakian
- Enaknya Makan Apa Siang Ini di Jogja, Cek Rekomendasinya
- Pendaki Asal Brasil Jatuh di Gunung Rinjani Dievakuasi
- Menikmati Wisata Sungai di Canden Bantul
- Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement

Akses Keluar Masuk Jalan Tol Jogja Solo Segmen Klaten-Prambanan, Jarak Tempuh Hanya 10 Menit
Advertisement
Cek Tanggal Merah, Hari Libur, dan Cuti Bersama di Bulan Juli 2025
Advertisement
Advertisement
Advertisement