Advertisement

Salut! Jogja Menari menuju Kancah Internasional

Abdul Hamied Razak
Senin, 19 Desember 2022 - 05:27 WIB
Arief Junianto
Salut! Jogja Menari menuju Kancah Internasional Ribuan penari dengan beragam busana adat dan kreasi modern memeriahkan Jogja Menari II di Candi Prambanan, Minggu (18/12/2022). - Harian Jogja/Gigih M. Hanafi

Advertisement

Harianjogja.com JOGJA — Sebanyak 5.142 peserta dari berbagai penjuru Nusantara dengan beragam busana adat dan kreasi modern memeriahkan event Jogja Menari II di Candi Prambanan, Minggu (18/12/2022).

Event ini disebut sebagai momentum kebangkitan sektor pariwisata nasional karena diikuti ribuan peserta dari berbagai daerah.

Advertisement

Menteri Pariwisata dan Ekomoni Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno menyatakan Jogja Menari II adalah sebuah persembahan karya dalam melestarikan budaya yang mengangkat kearifan lokal.

Seni budaya dan kreativitas masyarakat, katanya, menjadi daya tarik dan mampu membangkitkan semangat bangsa.

"Event ini menunjukkan kekayaan budaya Indonesia sekaligus mempromosikam parekraf [pariwisata dan ekonomi kreatif] untuk mendorong gerakan bangga berwisata di Indonesia. Jogja Menari II untuk memotivasi kreativitas para pecinta budaya dan membangkitkan kembali sektor parekraf dan memberikan dampak positif untuk ekonomi," kata Sandiaga dalam sambutan lewat video.

Acara budaya kolosal ini memang mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, salah satunya dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

BACA JUGA: 96 Persen Masyarakat Libur Nataru di Dalam Negeri, Destinasi Favoritnya Bali dan Jogja

Tak salah jika event ini, masuk dalam agenda Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bertajuk International Dance Festival 2023.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan, Rizki Handayani menyampaikan Jogja Menari dapat diangkat ke skala internasional karena saat ini belum ada festival tari yang dikemas secara masif.

Di Indonesia, lanjutnya, banyak siswa yang bisa diundang untuk menari ke luar negeri. Hal itu tentu dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan devisa dan memperluas lapangan kerja. 

"Kemenparekraf menyambut baik kegiatan seperti Jogja Menari ini dan harapannya terus menggerakkan perekonomian dengan terciptanya lapangan kerja yang melibatkan masyarakat dan UMKM," kata Rizki.

Dalam kompetisi Jogja Menari ini, peserta menarikan Tarian Nusantara Harmoni, sebuah karya tari baru yang memadukan unsur gerakan dan iringan dari Jogja, Aceh, Betawi, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Maluku, hingga Papua.

Tarian ini membawa makna semangat kebangkitan bersama Indonesia setelah melewati masa pandemi menuju Indonesia baru.  “Kami berharap kegiatan ini menumbuhkan rasa cinta budaya kepada generasi muda kita. Semoga acara ini dapat berlangsung secara rutin di tahun-tahun yang akan datang," kata Ketua Umum Panitia Lustrum 13 SMAN 1 Jogja, M. Romahurmuziy.

Rommy menjelaskan event ini digelar sebagai persiapan mengangkat Jogja Menari sebagai event berskala internasional tahun depan.

Jogja Menari yang digelar di Lapangan Candi Siwa kawasan Candoli Prambanan tersebut diikuti sebanyak 5.142 penari. Jumlah penari yang terlibat meningkat dibandingkan Jogja Menari II pada 2018 lalu sebanyak 5.000 penari. 

"Kalau dulu peserta terjauh dari Jawa Barat maka tahun ini peserta paling jauh berasal dari [Kabupaten] Soppeng, Sulawesi Selatan. Acara Jogja Menari kali ini spesial karena digelar di tempat yang Istimewa untuk mendukung pemulihan ekonomi di sektor pariwisata nasional," katanya.

BACA JUGA: Bromo Bebas Kendaraan Mulai 23 Desember 2022

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X yang juga Ketua Umum Keluarga Alumni Teladan Yogyakarta (KATY) menyampaikan di Jogja terdapat Joged Mataram yang diungkapkan dalam empat unsur, yakni Sawiji, Greged, Sengguh, Ora Mingkuh.

"Pada empat unsur tersebut selain adaptif dalam seni tari kemudian dihidupkan sebagai karakter rakyat Jogja. Dengan rasa itu, terbitlah tema Jogja Menari, yaitu Nusantara Harmoni," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lebaran Berlalu, Masih Ada Perusahaan di Sleman Belum Bayar THR

Sleman
| Kamis, 18 April 2024, 08:17 WIB

Advertisement

alt

Tak Cuma Paru-Paru, Peneliti Sebut Vape Juga Bisa Merusak Jantung

Lifestyle
| Selasa, 16 April 2024, 22:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement