Masdarwis Dorong Peningkatan Hospitality Pelaku Wisata di DIY

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Masyarakat Sadar Wisata (Masdarwis) mendorong terus dilakukan peningkatan hospitality Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata di wilayah DIY.
Pembina Masdarwis Brigjen Pol Indra Gautama mengatakan organisasi Masdarwis akan terus mempromosikan destinasi wisata dan produk ekonomi kreatif di Indonesia. Banyak kawasan wisata di daerah yang memiliki potensi destinasi namun belum banyak dikunjungi wisatawan. Salah satunya Candi Plaosan di Prambanan. Tidak hanya mengunjungi lokasi wisata, tetapi juga ikut menggerakkan kegiatan ekonomi lainnya di sekitar lokasi wisata.
Advertisement
"Pascapandemi, pelaku wisata mulai bangkit. Kami menjadi penikmat wisata sekaligus marketing untuk menyebarkan potensi destinasi wisata kepada masyarakat, bagaimana potensi yang ada perlu terus ditingkatkan," katanya di sela kunjungan ke Candi Plaosan, Prambanan, Minggu (19/2/2023).
BACA JUGA : Wisatawan Pantai Depok-Parangtritis Meningkat Tiga Hari Terakhir, Ada Apa?
Ketua Umum Masdarwis Kyatmaja Lookman mengatakan Masdarwis berisi para penikmat wisata yang memiliki tiga program untuk mencintai wisata lokal, budaya dan tradisi masyarakat. Candi Plaosan misalnya, merupakan Taj Mahal nya Indonesia.
"Candi Plaosan ini candi terakhir yang ditemukan dulu, yang melambangkan kecintaan. Taj Mahalnya Indonesia, simbol cinta kasih. Maka, Masdarwis juga mendorong kecintaan budaya dan wisata Indonesia," katanya.
Kyat menambahkan, kelompok Masdarwis pun memilih wisata napak tilas ke lokasi-lokasi wisata dan berbelanja di UMKM. Masdarwis berharap ke depan bisa menjadi kelompok high tourism yang siap untuk mempromosikan kawasan wisata tertentu. Termasuk memberikan edukasi kepada wisatawan lainnya.
"Kalau asosiasi lain menjadi pelaku wisata, sementara kami menjadi kelompok penikmat wisata. Kami menjadi role model bagi wisatawan bagaimana mengunjungi destinasi wisata," katanya.
Sekjend Masdarwis Bambang Widjanarko menambahkan Masdarwis menjadi contoh kelompok wisata yang responsible atau wisatawan yang bertanggungjawab. Sebaliknya, pelaku wisata harus bisa memberikan pelayanan yang baik bagi wisatawan.
"Percuma kalau destinasi wisatanya bagus, tapi pelayanannya kurang, jadi jomplang. Pelaku wisata harus meningkatkan hospitality, ramah dan pelayanan yang baik kepada wisatawan. Ini tidak mudah dan ini yang didorong Masdarwis," katanya.
Koordinator Wilayah Masdarwis DIY Jateng Nugroho Arifianto program Masdarwis menjelajahi minimal dua lokasi destinasi wisata di daerah dan dua lokasi wisata nusantara selama satu tahun. Di Jogja, Masdarwis mengunjungi sejumlah lokasi wisata seperti Candi Prambanan, Candi Plaosan, Kraton dan Omah Kecebong sementara lokasi kuliner selain Baleraos, Gudeg Yu Djum, Pawon Mbah Noto Plaosan peserta juga diajak berbelanja UMKM ke Pasar Bringharjo dan Kasongan.
BACA JUGA : Hujan Lebat 2 Hari Picu Banjir Bandang, Objek Wisata di Bantul Ini Tutup
"Unesco mengatakan Indonesia merupakan negara superpower dari seni dan budaya serta memiliki destinasi wisata yang terindah di dunia. Tetapi kenapa kunjungan wisata kalah dengan Thailand? Ini jadi pekerjaan rumah bagi kami," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Mengintip 5 Kota di Prancis yang Jadi Incaran Wisatawan
- Jajan Tradisional Khas Betawi Dihidangkan di KTT ke-43 ASEAN 2023
- Jalan Menuju Tumpeng Menoreh, Restoran dengan Pemandangan Alam yang Cantik
- Racikan Tiga Kopi Arabika Khas Nusantara Sambut Delegasi KTT ke-43 ASEAN
- 3 Tempat Jogging di Bantul dengan Pemandangan Menawan
Advertisement

Desentralisasi Pengelolaan Sampah Jogja, Pemkot Membangun 2 TPS3R
Advertisement

8 Jenis Rempah yang Penting Untuk Kesehatan Jantung, Ada Cabe Rawit hingga Kunyit
Advertisement
Advertisement
Advertisement