Advertisement

Isu Harga Tiket & Larangan Naik ke Candi Bodobudur Hambat Wisman ke Jogja

Abdul Hamied Razak
Kamis, 23 Februari 2023 - 20:17 WIB
Bhekti Suryani
Isu Harga Tiket & Larangan Naik ke Candi Bodobudur Hambat Wisman ke Jogja Candi Borobudur. - JIBI/Rachman

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA– Larangan pengunjung untuk naik ke struktur bangunan Candi Borobudur dan rencana kenaikan tiket masuk ke destinasi wisata tersebut, berdampak pada kunjungan wisatawan asing ke Jogja.

Penasihat DPD Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies (Asita) DIY Edwin Ismedi Himna mengatakan masalah akses penerbangan wisata ke Jogja dinilai tidak ada masalah dengan keberadaan bandara YIA. Begitu juga dengan akses perjalanan darat yang memadai. "Kesiapan teman-teman pemandu wisata juga siap. Hanya saja, masalah kenaikan tarif masuk Candi Borobudur sampai saat ini belum selesai," katanya, Kamis (23/2/2023).

Advertisement

Belum jelasnya kenaikan harga tiket masuk Candi Borobudur tersebut, lanjut Edwin, berdampak pada upaya mendatangkan wisatawan asing ke Jogja. Pasalnya, jika kenaikan tarif terjadi di tengah jalan (pertengahan tahun) hal itu akan menimbulkan persoalan. "Kami sudah meeting dengan pihak TWC, namun belum ada kejelasan. Masih menunggu keputusan 2-3 bulan lagi. Padahal anggota Asita menawarkan harga ke partner di luar negeri untuk jangka satu tahun. Biasanya kenaikan harga di Indonesia dadakan," ujarnya. 

Jika kenaikan tiket yang diberlakukan dinilai tinggi, lanjut Edwin, dikhawatirkan wisatawan asing akan mengalihkan kunjungan ke destinasi lain. Sebab, biasanya wisatawan asing tidak hanya bertujuan ke Jogja tetapi ke daerah lainnya seperti Bali dan Sulawesi, bahkan bisa ke negara lain. "Kalau semakin tinggi harga jual kita, dikhawatirkan calon wisatawan mengalihkan tujuannya selain ke Indonesia. Kita tahu pesaing terbesar kita itu Thailand di mana harga dan aksesibelitinya juga baik," kata Edwin.

Selain masalah ketidakjelasakan rencana kenaikan tarif masuk, lanjut Edwin, kebijakan larangan untuk naik ke struktur bangunan Candi Borobudur juga ikut memengaruhi kunjungan wisatawan. "Terutama dari market dari Jepang atau Korea, yang sampai saat ini masih nol. Mereka ingin naik ke atas untuk mendapatkan alur cerita dari relif Candi Borobudur, mereka belum bisa kami tarik ke Jogja karena semuanya masih belum pasti," katanya.

Dijelaskan Edwin, sebelum pandemi wisatawan asing yang berkunjung ke Jogja paling besar masih dari Eropa (Jerman, Italia dan Belanda) diikuti Malaysia dan Singapura. Sementara untuk Asia, Jepang, katanya, masuk 10 besar wisatawan asing yang masuk ke Jogja. Angka kunjungan wisatawan dari Jepang di atas 1000 orang per tahun.

BACA JUGA: Klitih Muncul di Klaten! 2 Mobil Dilempari Batu, 1 Orang Terluka

"Cuma wisatawan Jepang sampai saat ini belum ada yang datang, selama 2022 juga belum ada. Tidak masuk lagi 10 besar. Sebab menurut operator Jepang baik di Bali maupun di Jogja belum bisa berani menjual kalau belum diizinkan naik ke atas candi," katanya.

Hal senada disampaikan oleh Ketua DPD PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono. Menurut Dedy, belum jelasnya kebijakan larangan naik ke struktur bangunan candi dan rencana kenaikan tiket masuk Borobudur akan berdampak pada tingkat hunian hotel di Jogja. "Walaupun Candi Borobudur berada di Magelang Jawa Tengah, namun wisatawan menginap di Jogja sehingga dampaknya akan terasa bagi dunia wisata di Jogja," kata Deddy. 

Menurut Deddy, kebijakan tersebut berdampak pada kesulitan PHRI untuk menambah length of stay atau lama tinggal wisatawan tinggal ke Jogja. Misalnya awalnya wisatawan menginap 2 hari di Jogja jika ke Borobudur bisa menambah 3-4 hari di Jogja. "Maka, usaha Asita sangat diapresiasi oleh PHRI. Kami khawatirkan akan turun jika kebijakan ini diterapkan. Sebab saat Muktamar Muhammadiyah di Solo tahun lalu, pesertanya banyak menginap di Jogja," katanya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko belum bisa dikonfirmasi terkait persoalan tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lomba Dirikan Tenda Darurat Meriahkan HUT Ke-20 Tagana

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 16:47 WIB

Advertisement

alt

Berikut Daftar Ucapan Hari Kartini yang Dirayakan Setiap 21 April

Lifestyle
| Sabtu, 20 April 2024, 13:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement