Advertisement

Promo November

Gudeg Manggar, Sajian Istimewa untuk Acara Spesial

Media Digital
Rabu, 11 Oktober 2023 - 14:27 WIB
Maya Herawati
Gudeg Manggar, Sajian Istimewa untuk Acara Spesial Seporsi gudeg manggar. Harian Jogja - Nina Atmasari

Advertisement

BANTUL—Masyarakat mungkin lebih familier dengan gudeg berbahan dasar nangka muda, namun gudeg manggar memiliki cita rasa dan sejarah yang juga khas. Pada 2021, gudeg manggar terpilih sebagai Warisan Budaya Tak Benda di Indonesia.

Dalam proses penelitiannya, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Bantul, Nugroho Eko Setyanto, mengatakan salah satu pusat gudeg manggar berada di Mangir, Sendangsari, Pajangan, Bantul. Mangir merupakan lokasi asal gudeg manggar yang dibuat pada zaman kerajaan Mataram.

Advertisement

"Dalam penelitian, gudeg manggar ada sejak zaman Ki Ageng Mangir. Pengolahan gudeg manggar salah satunya diinisiasi istri Ki Ageng Mangir. Zaman dulu, gudeg manggar selalu dihidangkan untuk acara ritual dan acara keseharian," kata Nugroho.

Dalam perkembangannya, kini gudeg manggar telah menyebar ke berbagai wilayah di Bantul, seperti di Kapanewon Srandakan. Dari sisi teknis, hampir semua orang yang bisa memasak gudeg nangka, juga bisa membuat gudeg manggar. Meski gudeg berbahan nangka lebih dikenal masyarakat, penikmat gudeg manggar tidak kalah banyak. Di Bantul, gudeg manggar bahkan termasuk hidangan yang selalu disuguhkan untuk menjamu tamu saat Lebaran.

Pemilik salah satu warung sedang memasak gudeg manggar di Bantul. Harian Jogja/Catur Dwi Janati

Sejarah penyuguhan gudeg manggar memang khas dengan momen-momen istimewa. Tidak hanya lebaran, gudeg berbahan dasar bunga kelapa ini juga sering muncul di momen pernikahan. Termasuk dalam lingkungan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, gudeg manggar menjadi sajian untuk tamu istimewa atau khusus.

Mengingat sejarah dan keistimewaan gudeg manggar yang unik, terlebih juga sudah mendapat predikat Warisan Budaya Tak Benda, Pemerintah Kabupaten Bantul bersama masyarakat berupaya terus melestarikan dan mengembangkan gudeg manggar ini.

“Penetapan menjadi Warisan Budaya Tak Benda sebagai proses perlindungan. Selanjutnya adalah pengembangan dan pemanfaatan. Beberapa bentuk pengembangan seperti mengadakan festival gudeg manggar, sosialisasi, pelatihan pengemasan, hingga pelatihan pemasaran,” katanya.

Apabila kembali pada bentuk bahan dasar gudeg manggar dari bunga kelapa, bentuknya sekilas seperti padi. Secara keseluruhan, ada bagian batang atau tangkai, dan bagian yang mirip biji-bijian. Cara membuat gudeg manggar sama dengan gudeg nangka, namun membutuhkan waktu lebih lama agar manggar menjadi empuk.

Ada proses dibacem, ditiriskan, digongso, dibumbui, dan dikukus. Selain bumbu, bahan wajib untuk memberi citarasa pada gudeg manggar adalah santan. Dalam penyajiannya, gudeg manggar juga dilengkapi lauk pauk seperti sambal goreng krecek, telur, dan opor ayam.

Manggar yang merupakan putik bunga kelapa menjadi embrio dari minyak dengan kandungan minyak rendah. Kandungan ini tidak terlalu berbahaya bagi kesehatan tubuh. Jika mengonsumsi manggar, wajah juga berpotensi semakin segar dan cerah. (BPKSF)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal SIM Keliling Sleman Sabtu 23 November 2024

Jogja
| Sabtu, 23 November 2024, 00:57 WIB

Advertisement

alt

Orang Tua dan Sekolah Diimbau Proaktif soal Gizi Anak-Anak

Lifestyle
| Jum'at, 22 November 2024, 20:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement