Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Selama ini Gunungkidul terkenal dengan wisata alam seperti pantai, pegunungan, air terjun dan embung. Namun di antara wisata alam yang populer itu ada juga wisata alam ziarah, yaitu Gua Maria Tritis.
Gua ini disebut juga GMT Gunungkidul. Gua Maria Tritis ini adalah tempat ziarah dan tempat berdoa bagi umat Katolik. Gua ini akan ramai saat menjelang
Advertisement
Menurut website resmi Pemkab Gunungkidul, Gua Maria Tritis ini masuk dalam Gereja Paroki Wonosari yang merupakan Paroki terbesar di Kabupaten Gunungkidul.
Berdasarkan keterangan resmi website Gua Maria Tritis, Gua ini terbentuk secara alami oleh alam dengan ornamen-ornamen yang khas yaitu stalaktit dan stalagmit.
Gua Maria Tritis mempunyai kolam penampung air, nan berasal dari tetesan air stalaktit yang dapat Anda bawa pulang setelah melakukan devosi (melakukan ritual dan berdoa), ziarah atau kegiatan lainnya. Air tersebut diketahui oleh para peziarah dengan sebutan air berkat. Air berkat di Gua Maria Tritis merupakan suatu simbol kehidupan dan pemberian Tuhan Yang Maha Esa yang harus diterima apa adanya.
Letak dan Rute
Gua Maria Tritis ini terletak di Jalan Sapto Sari, Dusun Bulu, Kalurahan Giring, Kapanewon Paliyan, Gunungkidul.
Rute ke lokasi Gua Maria Tritis yaitu Jogja > Jalan Wonosari > Piyungan > bukit bintang > Patuk > Sambipitu > Gading (setelah Lapangan Terbang ada pertigaan ambil ke arah kanan ) > Pasar Playen > Kecamatan Playen > ambil arah menuju Paliyan > Pasar Paliyan ke selatan > Poslapur TNI lurus
Sejarah Menjadi Tempat Ziarah
Berdasarkan situs resmi Gua Maria Tritis, dulu Gua Maria Tritis adalah gua biasa bernama Gua Tritis. Gua ini menjadi tempat ziarah berawal dari persahabatan antara Romo Arcadius Dibyawahjana, S.J. Pastor Paroki Wonosari dan S.Hadisumarta, secara rutin datang bermeditasi di Gua Tritis pada 1972.
BACA JUGA: Ratusan Warga Gunungkidul Meninggal Dunia Akibat Terjangkit HIV-Aids
Lalu pada 1974 Rm Al. Hardjasudarma SJ mendatangi lokasi gua itu dan mengupayakan supaya umat Katolik bisa berdoa di sana.
Pada 1977 Rm Zahnweh SJ menempatkan patung Bunda Maria pertama, lalu diberkati sebagai tempat ziarah dengan nama Gua Maria Tritis.
Di tahun 1989 patung gua Maria kecil diganti dengan patung Maria yang terbuat dari semen dan lebih besar. Pada 1991 Rm SP. Bambang Ponco Santosa SJ ditahbiskan menjadi Imam dan langsung ditugaskan di Wonosari menjadi Pastor Pembantu.
Pada 1992 Patung Bunda Maria diganti dengan patung yang seukuran manusia. Dengan waktu yang bersamaan dibangun Stasi Jalan Salib.
Pada 2006 diresmikan Paroki Kelor dengan perlindungan St. Petrus dan Paulus (Timur Gunungkidul), Paroki (Adm) Bandung dengan perlindungan St. Yusup (Barat) dan Paroki Wonosari.
Kemudian 2011 setelah 20 tahun berpindah-pindah lokasi tugas Romo Ponco ditugaskan kembali ke Paroki Wonosari, Gunungkidul, sebagai Pastor Kepala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : gunungkidulkab.go.id, guamariatritis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Solo Traveling sedang Tren, Ini 5 Negara Terbaik bagi Para Solo Traveler
- Penasaran Naik Lamborghini di Sirkuit Balap, Ini Simulatornya Pertama di Asia
- Festival Cokelat Nglanggeran Segera Digelar, Bermacam Produk Cokelat Bakal Dihadirkan
- Digelar Lagi, Ini Jadwal Festival Prawirotaman dan Fashion on the Street Prawirotaman
- Ini Dia Surganya Solo Traveler di Asia Tenggara
Advertisement
Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jumat 22 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement