Mengenal Shoulder Season, Periode Berwisata Antiribet
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Persiapan berwisata yang sudah matang bisa saja amburadul tanpa adanya perhitungan waktu keberangkatan yang pas.
Bepergian ke suatu destinasi wisata memang dapat membantu Anda menghilangkan stres. Baik ke luar atau dalam negeri, tempat wisata cenderung memiliki biaya yang sangat tinggi dan dipenuhi oleh kerumunan orang, terutama saat musim puncak liburan. Toh, hal tersebut tidak membuat Anda harus mengubur keinginan untuk bepergian.
Advertisement
Namun, pernahkah Anda merencanakan perjalanan liburan pada momen yang disebut dengan shoulder season?
Pernahkah Anda memikirkan berbagai keuntungan yang bisa didapatkan dari musim ini? Periode ini disebut-sebut menjadi waktu yang paling pas untuk Anda pergi berlibur.
Dilansir dari The Real World, berikut hal yang harus Anda ketahui tentang shoulder season.
Apa itu shoulder season?
Shoulder season merupakan periode waktu yang berada di antara musim puncak perjalanan (musim ramai) dan juga musim sepi.
Anggaplah periode ini merupakan jeda sebuah destinasi wisata untuk bernapas lega setelah musim puncak liburan yang sibuk, atau sebelum tempat tersebut bersiap untuk musim liburan.
BACA JUGA: Jogja Heboh Bakal Semarakkan Low Season
Shoulder season biasanya jatuh pada saat pergantian musim, seperti musim semi dan musim gugur—di banyak tempat di Belahan Bumi Utara, dan peralihan antara musim kemarau dan musim hujan di Asia Tenggara.
Keuntungan berlibur pada shoulder season
Ada banyak alasan mengapa shoulder season menjadi waktu terbaik untuk bepergian. Shoulder season menawarkan alternatif bagi Anda untuk menjalani liburan yang lebih menyenangkan dan terjangkau.
Periode ini cenderung membuat destinasi wisata memiliki biaya yang jauh lebih rendah, antrean yang lebih pendek, dan kemungkinan cuaca yang lebih baik.
Berikut beberapa keuntungan shoulder season:
Biaya yang lebih terjangkau
Shoulder season dapat menawarkan biaya perjalanan yang jauh lebih murah dibandingkan dengan musim puncak, seperti harga tiket pesawat, tur, dan berbagai keperluan lainnya.
Dengan begitu, Anda akan memiliki lebih banyak uang untuk membeli oleh-oleh atau bepergian lebih lama.
Jumlah pengunjung yang lebih sedikit
Shoulder season menawarkan Anda pengalaman liburan yang lebih santai dan menyenangkan dengan antrean pengunjung tidak terlalu panjang. Hal ini berbeda dengan musim puncak liburan yang menampung lebih banyak jumlah pengunjung.
Cuaca yang lebih baik
Karena terjadi di musim peralihan, shoulder season dapat membuat Anda terhindar dari cuaca ekstrem.
Jika Anda pergi ke Eropa pada shoulder season, Anda dapat terhindari dari gelombang panas terik di musim panas dan juga udara dingin pada musim dingin.
Pengalaman yang lebih unik
Saat shoulder season, Anda mungkin akan mendapatkan pengalaman yang menarik, seperti melihat dedaunan musim gugur di AS dan Eropa, atau berenang setelah musim panas di pantai-pantai negara tropis.
Selain itu, Anda juga dapat menghadiri berbagai festival atau acara-acara tradisional yang jarang dikunjungi oleh wisatawan lainnya.
Santai dan tidak terburu-buru
Apabila bepergian di musim puncak liburan, Anda akan terkena gelombang antrean pengunjung yang membludak. Shoulder season memiliki jumlah pengunjung yang lebih sedikit, memungkinkan Anda untuk menikmati destinasi wisata dengan lebih santai dan tidak terburu-buru.
Tips merencanakan perjalanan selama shoulder season
- Melakukan riset terlebih dahulu terkait kapan waktu untuk berkunjung ke suatu destinasi.
- Berkemas dengan bijak, dan membawa pakaian lebih.
- Bersikap fleksibel dan tidak terpaku pada rencana yang kaku.
- Membuat rencana yang matang dan memesan tiket lebih awal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Solo Traveling sedang Tren, Ini 5 Negara Terbaik bagi Para Solo Traveler
- Penasaran Naik Lamborghini di Sirkuit Balap, Ini Simulatornya Pertama di Asia
- Festival Cokelat Nglanggeran Segera Digelar, Bermacam Produk Cokelat Bakal Dihadirkan
- Digelar Lagi, Ini Jadwal Festival Prawirotaman dan Fashion on the Street Prawirotaman
- Ini Dia Surganya Solo Traveler di Asia Tenggara
Advertisement
Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement