Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA

Jumali
Senin, 13 Oktober 2025 - 10:37 WIB
Jumali
Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA Bandara Internasional Gautam Buddha (GBIA) di Bhairahawa - Risingnepaldaily

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Bandara Internasional Gautam Buddha (GBIA) di Bhairahawa bersiap menyambut kembalinya layanan penerbangan internasional reguler setelah vakum sekitar enam bulan. Kepastian ini hadir seiring kesiapan Thai AirAsia untuk memulai rute internasional baru.

Thai AirAsia telah mendapat izin untuk mengoperasikan dua penerbangan per minggu antara Bhairahawa dan Thailand yang dijadwalkan mulai 12 Oktober.

Advertisement

Manajer Umum GBIA, Pratap Babu Tiwari, mengonfirmasi dimulainya kembali layanan ini, sekaligus memberikan sinyal positif dari maskapai lainnya.

"Thai AirAsia telah diizinkan untuk mengoperasikan dua penerbangan seminggu mulai 12 Oktober. Perusahaan lain, termasuk Jazeera Airways, juga sedang dalam tahap persiapan. Jazeera berencana untuk memulai penerbangan setelah festival Tihar," ujar Tiwari, dikutip dari Risingnepaldaily, Senin (13/10/2025).

Sekilas Riwayat Operasional GBIA

GBIA, yang diresmikan pada 16 Mei 2022, sempat ramai di awal operasionalnya, terutama saat Bandara Internasional Tribhuvan (TIA) menjalani pemeliharaan. Pada periode itu, GBIA melayani hingga 20 penerbangan mingguan dari empat maskapai asing, termasuk Nepal Airlines, Fly Dubai, Thai AirAsia, dan Himalaya Airlines.

Sayangnya, operasional reguler terhenti sejak saat itu, dan hanya mengandalkan beberapa penerbangan sewaan (charter).

Vakumnya penerbangan reguler telah menimbulkan dampak negatif yang parah, terutama bagi sektor pariwisata dan bisnis lokal di sekitar Bhairahawa.

Menurut Netra Acharya, Presiden Kamar Dagang dan Industri Siddhartha, sektor swasta telah menggelontorkan investasi sekitar Rs. 100 miliar (sekitar 1 Triliun Rupiah) untuk menunjang operasional bandara. Namun, terhentinya penerbangan membuat banyak pengusaha kesulitan likuiditas.

"Beberapa pebisnis bahkan sudah menjual hotel berbintang mereka, dan beberapa hotel yang sedang dibangun telah dihentikan di tengah jalan," ungkap Acharya, menjelaskan krisis yang melanda.

Dalam lima tahun sejak dibuka, GBIA telah melayani total 1.057 kedatangan dan pendaratan internasional. Total 61.254 penumpang (29.621 tiba dan 31.641 berangkat). Pada tahun fiskal 2024/25, hanya tercatat 278 penerbangan reguler, dan di tahun berjalan ini, baru ada 10 penerbangan charter saja.

Untuk menarik maskapai asing, Pemerintah telah memperkenalkan berbagai konsesi di bandara Bhairahawa dan Pokhara, meliputi pembebasan biaya layanan penumpang internasional, pembebasan penuh biaya parkir, pendaratan, dan navigasi, diskon 75 persen untuk biaya layanan darat (ground handling) dan diskon bahan bakar.

Namun, para pelaku usaha mengklaim bahwa kebijakan ini belum cukup. Mereka menyoroti masalah struktural seperti kurangnya kantor pemerintahan yang esensial di bandara, monopoli penjualan tiket yang berpusat di Kathmandu, serta kelemahan dalam manajemen bandara sebagai penyebab utama sulitnya mempertahankan penerbangan reguler.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Kehabisan Modal, SPPG Wonosari Hentikan Layanan MBG

Kehabisan Modal, SPPG Wonosari Hentikan Layanan MBG

Gunungkidul
| Senin, 13 Oktober 2025, 13:17 WIB

Advertisement

Tiba-tiba Lupa Sesaat, Bisa Jadi Mengalami Brain Fog

Tiba-tiba Lupa Sesaat, Bisa Jadi Mengalami Brain Fog

Lifestyle
| Minggu, 12 Oktober 2025, 22:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement