Advertisement

Mencicipi Jaja Bendu dan Lawar Klungah, Ikon Kuliner Jembrana

Newswire
Rabu, 24 Desember 2025 - 19:07 WIB
Maya Herawati
Mencicipi Jaja Bendu dan Lawar Klungah, Ikon Kuliner Jembrana Kuliner khas Jembrana, Bali, jaja bendu. / Antara

Advertisement

Harianjogja.com, JEMBRANA—Kekayaan kuliner Jembrana, Bali, menawarkan cita rasa khas berbasis kelapa yang tumbuh melimpah di wilayah barat Bali. Mulai dari jajanan pasar hingga lauk tradisional, olahan kelapa menjadi identitas kuat dalam tradisi makan masyarakat setempat.

Salah satu jajanan pasar yang menonjol adalah jaja bendu, kue tradisional berbahan tepung ketan dengan isian kelapa parut dan gula merah. Koki Kelapa Retreat & Spa, Fathul Huda, menjelaskan kue ini dibungkus daun pisang sehingga menghasilkan aroma khas. Warna jaja bendu pun beragam, putih, hijau, hingga ungu, tergantung bahan alami yang digunakan dalam adonan.

Advertisement

Saat disantap, jaja bendu menghadirkan tekstur renyah tipis di bagian luar dan lembut di dalam, dengan rasa manis-gurih yang seimbang. Kue ini kerap dinikmati bersama minuman hangat seperti kopi atau teh, dan umum disajikan dalam berbagai acara adat, pernikahan, hingga kegiatan resmi di Jembrana. Harga jajanan ini pun terjangkau, sekitar Rp1.000 per buah, meski disarankan segera dikonsumsi karena termasuk kue basah.

Lawar Klungah Jembrana, Bali

Selain jajanan pasar, Jembrana juga memiliki lauk khas bernama lawar klungah, yang dibuat dari daging kelapa muda yang masih lunak. Fathul menjelaskan, klungah merupakan kelapa kecil yang dibelah dan dikerok dagingnya dari bagian dalam batok. Proses pengolahannya memakan waktu cukup panjang, mulai dari pengerokan hingga perebusan selama dua sampai tiga jam untuk mendapatkan rasa pahit yang khas.

Daging kelapa yang telah direbus kemudian diiris tipis dan dipadukan dengan bumbu kuning khas Jembrana. Bumbu tersebut terdiri atas kunyit bakar, lengkuas, serai, ketumbar, kemiri, bawang merah, dan bawang putih, yang sebagian disangrai sebelum dihaluskan. Perpaduan ini menghasilkan rasa umami yang kuat namun tetap seimbang.

Wisatawan asal Singapura, Ong Seng Tah, menilai lawar klungah sangat cocok disantap bersama nasi bumbu Bali dan sambal matah. “Ini sangat enak, aku bisa makan cukup banyak,” ujarnya seperti dikutip dari Antara, Rabu (24/12/2025). Sementara rekannya, Sim Poi Sun, memilih memadukan lawar klungah dengan perkedel jagung.

Selain jaja bendu dan lawar klungah, Fathul menyebut kuliner khas Jembrana lainnya antara lain sate lilit dengan aroma kelapa serta jukut urap yang bercita rasa gurih dan segar. Meski sama-sama berbahan kelapa, setiap hidangan memiliki karakter rasa yang berbeda dan mencerminkan kearifan lokal masyarakat setempat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Tim SAR Selamatkan Empat Wisatawan Terseret Ombak Parangtritis

Tim SAR Selamatkan Empat Wisatawan Terseret Ombak Parangtritis

Bantul
| Rabu, 24 Desember 2025, 21:57 WIB

Advertisement

Gereja di Surabaya Dirikan Pohon Natal dari Sampah Plastik 12 Meter

Gereja di Surabaya Dirikan Pohon Natal dari Sampah Plastik 12 Meter

Lifestyle
| Rabu, 24 Desember 2025, 20:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement