Musim Liburan, Wisata Jip Merapi Diserbu hingga 20 Ribu Orang

Harianjogja.com, SLEMAN—Wisata jip Lava Tour Merapi mengalami lonjakan pengunjung signifikan selama libur Natal 2025 dengan kenaikan kunjungan mencapai 40 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Ketua Asosiasi Jip Wisata Lereng Merapi, Dardiri, menyebut sejak awal pekan libur Natal, jumlah wisatawan terus meningkat hingga rata-rata 20.000 orang per hari. Bahkan pada puncak kunjungan akhir pekan, jumlah pengguna jasa jip wisata diperkirakan bisa menembus 24.000 orang.

Mayoritas wisatawan merupakan keluarga yang datang dari berbagai daerah, mulai Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur hingga luar Pulau Jawa seperti Palembang dan Lampung. Tren ini dinilai berbeda dibanding tahun lalu yang didominasi kunjungan rombongan.

"Kunjungan rata-rata 20.000 [per hari] sampai kurang-kurang jip, tapi kebanyakan tamu reguler," jelas Dardiri pada Sabtu (27/12/2025).

Tamu reguler yang dimaksud Dardiri merujuk pada para wisatawan keluarga, bukan rombongan dari sekolah atau kelompok lainnya. Dia bilang tamu dari kalangan keluarga ini lah yang banyak menyewa jasa jip wisata pada periode Natal kali ini. 

Berdasarkan asalnya, penyewa jasa jip wisata Merapi kali ini  kata Dardiri berasal dari berbagai daerah. Kata dia ada tamu dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur bahkan dari Palembang dan Lampung.

Dardiri bahkan mengestimasi pengguna jasa jip wisata pada Sabtu (27/12/2025) bisa tembus di angka 24.000 orang. Secara tren, dia berujar bila kunjungan jip wisata tahun ini meningkat dibanding periode Natal tahun lalu.

​"trennya lebih ramai ini. Kalau hari ini mungkin bisa tembus sekitar 24.000 lebih," katanya. 

Apabila dibandingkan dengan periode yang sama, periode Natal tahun ini jumlah wisatawan jip Merapi lebih banyak ketimbang tahun lalu. Tahun lalu Dardiri bilang kunjungan wisata rata-rata 12.000-14.000 per hari. Sementara tahun ini kunjungan wisatawan jip rata-rata 20.000.

​"Hariannya rata-rata kemarin 12.000 lalu 14.000 orang, maksimal 15.000 orang. Kalau ini hari ini lebih dari 20.000," kata Dardiri. 

Menurut hitungannya, kenaikan jumlah wisatawan yang terjadi mencapai 35-40% dibanding dengak tahun inu. Lonjakan kunjungan jip wisata Merapi ini dinilai Dardiri terjadi karena sejumlah faktor. Pertama, menurutnya larangan studi tur sekolah dari Jawa Barat mendorong para keluarga dari daerah tersebut berlibur secara mandiri saat libur Natal ini. 

"Mungkin anak-anak yang kemarin enggak bisa 2025 ini enggak bisa studi tur, itu mungkin sama keluarganya akhirnya studi tur, karena memang ada larangan dari Gubernur Jawa Barat itu," tuturnya. 

Di sisi lain, Dardiri bilang lonjakan wisatawan ini juga terjadi seiring membaiknya ekonomi ketimbang pada periode awal tahun 2025. 

​Dari segi kesiapan, tahun ini pelaku jip wisata disebut Dardiri melakukan sejumlah persiapan matang. Kesiapan ini lanjutnya dikuatkan baik itu dari segi armada jip maupun SDM para pelaku jip wisata.

Selanjutnya dari segi armada, jip-jip wisata yang beroperasi telah melewati serangkaian ramp check dengan dinas dan instansi terkait. Sementara pada segi SDM, para pengemudi jip wisata kata Dardiri mendapatkan materi edukasi untuk memberikan pelayanan dan kenyamanan terbaik kepada wisatawan. 

​Hasil dari kesiapan pelaku jip wisata berbuah manis. Dardiri mengatakan hingga saat ini belum ada keluhan yang masuk dari wisatawan. Bahkan untuk kenyamanan, wisatawan diungkapkan Dardiri bisa request atau mengajukan permintaan sejauh mana mereka ingin terkena air dalam lintasan basah. 

​"Alhamdulillah semua [wisatawan] saya tanya puas semua. Bahasanya pun juga ini, buat tergantung request-nya. Request-nya mau basah-basahan full, full kita basahin semua gitu. Yang enggak mau basah-basahan ya sudah pakai mantol [jas hujan] saja," ungkapnya.

Lonjakan wisata jip Merapi pada libur Natal menunjukkan daya tarik wisata alam Sleman masih menjadi pilihan utama wisata keluarga selama musim liburan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News