Advertisement

GKR Hemas Minta Promosi Wisata via Media Sosial Digencarkan

Abdul Hamied Razak
Senin, 17 Desember 2018 - 17:37 WIB
Kusnul Isti Qomah
GKR Hemas Minta Promosi Wisata via Media Sosial Digencarkan GKR Hemas saat mengunjungi satu tahun berdirinya objek wisata Pasar Kaki Langit, Mangunan, Dlingo, Bantul, Sabtu (15/12/2018). - Ist/Dok Panitia

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Keberadaan spot-spot wisata baru di wilayah DIY masih perlu terus dikembangkan. Selain inovasi, pelaku wisata diminta untuk terus mempromosikan spot-spot wisata tersebut melalui sosial media (Sosmed).

Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas berharap lokasi-lokasi wisata yang baru dirintis, tumbuh dan berkembang harus terus melakukan promosi wisata ke khalayak. Upaya itu dilakukan agar jumlah kunjungan wisatawan ke DIY bisa terus bertambah.

Advertisement

"Potensi wisata yang ada dan dijalankan oleh masyarakat harus terus dipromosikan, terutama melalui media sosial," katanya dalam rilisnya, Minggu (16/12/2018).

Kedatanganya ke lokasi tersebut selain untuk merayakan ulang tahun pertama Pasar Kaki Langit tahun ini, juga untuk berdiskusi dengan para influence lokal dari berbagai sosmed mulai food blogger, foodgram hingga praktisi kuliner. Dia berharap agar para influence sosmed ikut membantu mempromosikan wisata lokal di dunia maya. Hemas juga menyempatkan diri melihat-lihat aneka kuliner dan fasilitas yang disediakan lokasi wisata yang buka setiap Sabtu dan Minggu itu.

Menurut Hemas, Pasar Kaki Langit menjadi bukti wisata yang dibangun masyarakat mampu mengangkat perekonomian lokal. Oleh karenanya, lanjut Hemas, seluruh pihak mulai pemerintah hingga masyarakat umum bisa mempromosikan wisata-wisata di daerahnya ke publik. "Para pegiat medsos di sini dapat mempromosikan tidak hanya Pasar Kaki Langit, tetapi juga semua potensi wisata daerah lainnya," harapnya.

Lebih jauh, Hemas meminta agar koordinasi antar berbagai stakeholder untuk memperluas promosi spot-spot wisata juga perlu dilakukan agar potensi wisata lokal bisa lebih terarah, tepat sasaran dan bisa berdaya saing. "Pasar Kaki Langit adalah pasar digital. Ini memerlukan promosi wisata di medsos untuk mendatangkan wisatawan. Tetapi jangan sampai lupa untuk terus melakukan inovasi, baik program, produk maupun fasilitas dan layanan yang diberikan kepada wisatawan," kata Hemas.

Purwo Harsono selaku Inisiator Pasar Kaki Langit Purwo Harsono mengatakan pasar Kaki Langit saat ini menjadi objek wisata alternatif yang bisa dinikmati masyarakat. Keberadaan pasar tersebut selain bisa mengangkat potensi lokal juga mengangkat ekonomi masyarakat.

"Mereka yang membuka lapak di sini sebelumnya tidak memiliki warung. Ini kenapa wisata bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat," katanya.

Pasar tersebut diinisiasi masyarakat dan dikembangkan oleh Kementerian Pariwisata melalui Generasi Pesona Indonesia (Genpi) sejak 10 Desember 2017 lalu. Saat ini, setiap akhir pekan pasar tersebut dikunjungi oleh setidaknya 600-700 wisatawan. Jumlah tersebut belum termasuk wisatawan yang menggunakan layanan home stay.

"Di sini ada 26 homestay yang dikelola masyarakat. Kalau di pasarnya ada 13 lapak. Untuk bertransaksi, pengunjung diwajibkan menggunakan uang koin kayu yang sudah disediakan," kata Ketua Koperasi Notowono itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Stok dan Jadwal Donor Darah di Jogja Hari Ini, Jumat 19 April 2024

Jogja
| Jum'at, 19 April 2024, 11:37 WIB

Advertisement

alt

Stres Bekerja Juga Sebabkan Sakit Punggung Loh!

Lifestyle
| Jum'at, 19 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement