Advertisement
Kedai Mamo, Masakan Timur Tengah Ala Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Jika Anda ingin menikmati masakan Timur Tengah, di Jogja telah hadir Kedai Mamo. Jangan dulu paranoid dengan bumbu yang dipakai, karena kedai ini telah menyesuaikan cara memasak dengan bumbu serta lidah orang Jogja.
Sekilas, Kedai Mamo tidak jauh berbeda dengan kedai-kedai lainnya. Namun ketika menginjakkan kaki di sana, kedai yang terletak di Jl.Affandi Gejayan No.26B, Jogja ini, sungguh menyuguhkan nuansa berbeda. Musik yang diputar dipilih musik-musik Timur Tengah. Nuansa Timur Tengah langsung tersaji indera pendengaran. Bentuk bangunan juga didesain sebisa mungkin ke arah gaya Timur Tengah.
Advertisement
Setelah berhadapan dengan daftar menu, nuansa Timur Tengah itu kian terasa. Ada nasi kebuli, nasi kabsa, nasi tomat, tauto dan marak. Selain itu ada pula hidangan penutup seperti canai mariam, kroket, sabossa dan es krim goreng. Tak hanya menu makanan, minuman pun juga disajikan dengan sentuhan khas Timur Tengah, seperti kopi bumbu dan susu bumbu.
Menu nasi kabsa dengan taburan daging kambing panggang paling menggoda selera makan. Warda, chef kedai Mamo menjelaskan secara singkat. Setelah ditanak matang, nasi kemudian diolah dengan kaldu kambing dan campuran rempah yang sudah dihaluskan. Panggang daging kambing secukupnya sebagai pelengkap sajian.
Jika tidak menginginkan daging kambing, kedai Mamo juga menyiapkan daging ayam dan juga sapi sebagai pengganti. Ramuan bumbu yang telah menyatu dengan butir-butir nasi pas masuk ke lidah. Demikian juga dengan irisan daging kambing bakarnya, empuk dan lembut. Sajian ini makin lengkap dengan saus tomat yang dicampur dengan irisan bawang dan juga cabai rawit.
Transformasi lainnya terletak pada bumbu masakan, Warda mengaku bumbu masakan asli Timur Tengah kurang cocok dengan lidah orang Jawa. Menurutnya, bumbu masakan asli Timur Tengah terlalu tajam dan kejamu-jamuan. Sehingga, bumbu masakan itu telah disesuaikan dengan citarasa masyarakat Jawa dan hasilnya seperti yang dihidangkan saat ini. Masakan Timur Tengah yang lembut dan menggugah selera.
Warda menceritakan, bisnis ini bermula dari tradisi keluarganya memasak menu khas Timur Tengah. Maklum saja keluarganya merupakan keturunan Arab yang tinggal di Pekalongan. Melirik gaya masakan ini punya peluang di Jogja, maka dia bersama saudara membuka kedai yang buka dari pukul 10.00-22.00 WIB. Nama Mamo sendiri diambil dari nama salah satu keluarga mereka.
Kendati terhitung masih hijau dalam bisnis kuliner, Mamo mampu mencuri perhatian. Lokasi yang mudah dan juga harga menu yang relatif miring membuatnya gampang dijangkau semua kalangan, baik mahasiswa, warga keturunan dan turis sekalipun. Seusai kenyang menyantap makanan Timur Tengah di Kedai Mamo, jangan lupa menyisakan sedikit waktu Anda untuk menuliskan kritik, dan setelah itu kembalilah menikmati sajikan khas Timur Tengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pakar UGM: DIY Perlu Kembangkan Wisata Weekdays
- Menikmati Keindahan Danau Baikal di Siberia Tenggara, Tertua di Bumi Berusia 25 Juta Tahun
- Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati
- Hindari Macet dengan Liburan Staycation, Ini Tipsnya
- Mengenal Fenomena Set Jetting dalam Berwisata, Ini Rekomendasi Lokasinya di Beberapa Kota
Advertisement

UAJY Terima SK Guru Besar dan Pembukaan Prodi Teknologi Informasi Program Doktor
Advertisement

Manfaat Kopi Hitam Tanpa Gula, Rendah Kalori Membantu Meningkatkan Metabolisme
Advertisement
Berita Populer
Advertisement