Advertisement
Piknik Tenang di Vihara Dhamma Sundara Solo

Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Peribadatan umat Buddha, vihara, biasanya juga menjadi tempat wisata. Para turis banyak yang memotret dan beristirahat di area yang diperbolehkan bagi pengunjung yang tidak beribadah. Salah satu vihara yang juga menjadi tempat wisata adalah di Vihara Dhamma Sundara, Solo, Jawa Tengah.
Suara riuh kendaraan yang melintas di Jalan Ir. Juanda, Solo seolah teredam saat kaki melangkah memasuki gerbang Vihara Dhamma Sundara. Peribadatan umat Buddha itu berlokasi di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo. Tampak dari luar, gerbang tinggi menutupi kompleks tersebut. Setelah memarkirkan kendaraan dan meminta izin penjaga, penelusuran pun bermula.
Advertisement
Sepi. Adalah kesan pertama yang muncul. Tak ada geliat aktivitas, pun ibadah yang berlangsung. Hanya dua orang yang terlihat hilir mudik. Satu bertugas menjaga dan sementara yang lain memangkas tetumbuhan taman. Kali pertama berada di balik gerbang, sebidang gapura kokoh menyambut. Gapura setinggi lima meteran itu diapit dua patung barongsai berwarna hitam. Tepat di muka gapura sekitar enam meter, sebuah tiruan stupa Candi Borobudur diletakkan di pojokan.
Kaki kemudian melangkah menaiki anak tangga menuju bangunan utama. Bangunan utama vihara berukuran besar dengan atap limasan. Bangunan ini dikelilingi empat limasan lain berukuran lebih kecil.
Di kaki bangunan utama terdapat sebuah relung dengan makhluk mitos burung berkepala manusia. Barisan anak tangga kedua menuju bangunan utama diapit dua patung singa berwarna hitam. Pada cungkup bagian depan bangunan utama terdapat lukisan kaca patri sepasang rusa bertanduk saling hadap dengan mulut mencium roda.
Di sudut kaca patri itu tergambar dua kepala naga dengan mulut terbuka menghadap ke arah luar. Di cungkup berikutnya, terdapat relief dua Buddha bersila di atas perbukitan yang mengapit lingkaran.
Di bagian ini pula, ada dua kolam di bawah undakan yang berisi ikan koi lincah. Setelah itu, ada ruang utama vihara di balik pintu cokelat besar. Ruang utama Vihara Dhamma Sundara berisi sebuah Arca Buddha bersila berwarna emas dengan telapak tangan kiri terbuka ke atas.
Posisi tangan tersebut dinamakan Bhumisparsa mudra yang berarti memanggil bumi sebagai saksi. Mudra tersebut melambangkan Dhyani Buddha Aksobhya yang menghadap arah mata angin timur.
Di samping kanan kirinya, terdapat patung murid Buddha dengan tangan tertangkup di depan dada. Tepat di depan Arca Buddha, terdapat sebuah hiolo berhias arca Buddha kecil, sepasang lilin, dan sejumlah hio yang belum dibakar. Sedangkan di langit-langit ruang yang berbentuk kerucut, melingkar kaca patri dengan beragam karakter, tumbuhan, dan hewan.
Candi Putih
Keluar dari ruang utama yang ternyata adalah ruang doa. Di sebelah baratnya ada Candi Putih. Bentuk candi itu mirip dengan beberapa candi di Thailand. Stupa besar di puncaknya menjadi ciri khas candi Buddha.
Sejumlah stupa berukuran lebih kecil mengelilingi stupa besar dengan posisi lebih pendek. Relief manusia berdiri dengan berbagai posisi tergambar jelas di dinding candi. Di depannya, terdapat patung pendiri Vihara Dhamma Sundara Wisata, seorang tokoh masyarakat Kota Solo, Sundara Husea, pendiri Sun Motor Grup.
Pengunjung hanya diperbolehkan berada di pelataran candi dengan melepas alas kaki. Berfoto di sekitarnya pun diizinkan. Untuk mengunjungi Vihara Dhamma Sundara, tak ada tiket maupun tarif masuk. Hanya, karena ini adalah tempat ibadah yang masih digunakan, pengunjung harus bersikap sopan, tidak berisik, dan mematuhi aturan yang berlaku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pakar UGM: DIY Perlu Kembangkan Wisata Weekdays
- Menikmati Keindahan Danau Baikal di Siberia Tenggara, Tertua di Bumi Berusia 25 Juta Tahun
- Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati
- Hindari Macet dengan Liburan Staycation, Ini Tipsnya
- Mengenal Fenomena Set Jetting dalam Berwisata, Ini Rekomendasi Lokasinya di Beberapa Kota
Advertisement

Kulonprogo Masih Gelap, Kadishub: Titik di Kapanewon Butuh LPJU Totalnya Kurang 10.600 Unit
Advertisement

Manfaat Kopi Hitam Tanpa Gula, Rendah Kalori Membantu Meningkatkan Metabolisme
Advertisement
Berita Populer
Advertisement