Advertisement

Dusun Mlangi dan Jejak Islam di Jogja

Sirojul Khafid
Minggu, 23 Maret 2025 - 22:07 WIB
Sunartono
Dusun Mlangi dan Jejak Islam di Jogja Masjid Pathok Negara. - Instagram Pondok Pesantren As/Salafiyyah.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Namanya memang tidak sepopuler Kauman. Namun jejak sejarah Islam di Mlangi tidak kalah panjang dan penting dalam perjalanan Jogja.

Dusun Mlangi berlokasi di Nogotirto, Gamping, Sleman. Dari sisi nama, terdapat dua versi pemaknaan kata "Mlangi". Versi pertama menyebutkan bahwa nama "Mlangi" berasal dari kata "mulangi" yang berarti "mengajarkan" dalam bahasa Jawa. Hal ini mengacu pada peran dusun Mlangi sebagai pusat pendidikan Islam.

Advertisement

BACA JUGA: Menteri Sandiaga Apresiasi Penggunaan 14 Aplikasi Online untuk Transaksi di Ponpes Assalafiyah Mlangi 2

Sementara untuk versi kedua menyatakan bahwa "Mlangi" adalah singkatan dari "meling-meling tur wangi" yang berarti "berkilauan dan berbau harum". Konteks tersebut menggambarkan keindahan dan kesucian wilayah tersebut.

Menelusuri jejak Islam di Mlangi, bisa bermula dari abad ke-18, tepatnya pada 1760. Kala itu, Kiai Nur Iman membangun Masjid Pathok Negara Mlangi, yang berfungsi sebagai penanda batas wilayah Kerajaan Mataram Islam.

Keberadaan masjid tersebut sebagai penanda hubungan historis dengan Kraton Jogja. Pendirian masjid ini menandakan peran strategis Mlangi. Masjid Pathok Negara Mlangi tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga pusat penyebaran ajaran Islam di wilayah tersebut.

Kiai Nur Iman merupakan putra dari Amangkurat Jawi atau Amangkurat IV. Dia mengabdikan dirinya dalam penyebaran ajaran Islam. Masjid Pathok Negara Mlangi berarsitektur tradisional Jawa. Atapnya tajug bersusun dua yang ditopang oleh 16 saka atau tiang. Sekeliling masjid dikelilingi oleh kolam air dangkal sebagai simbol kesucian.

BACA JUGA: Dapat Dukungan dari Ponpes Al Falahiyyah Mlangi, Harda-Danang Siap Perjuangkan Raperda Pesantren

Tidak hanya masjid, jejak perjalanan Islam di Mlangi juga berupa lembaga pendidikannya. Mlangi dikenal juga sebagai "Kampung Pesantren". Sebutan ini berasal dari banyaknya pondok pesantren yang ada di sana. Salah satunya bernama Pondok Pesantren As-Salafiyyah yang didirikan oleh K.H. Suja'i Masduki pada tahun 1981. Pesantren ini berperan penting dalam pendidikan agama dan pengembangan wirausaha bagi para santri.

Tradisi Islam di Mlangi juga termanifestasikan dalam kegiatan masyarakatnya. Intensitas masyarakat dalam menjalankan tradisi Islam, semakin intens selama bulan Ramadan. Kegiatan seperti pengajian, tadarus, dan mendaras kitab-kitab klasik menjadi pemandangan umum. Hal tersebut dianggap mencerminkan kedalaman spiritual masyarakat dan komunitas yang berada di Mlangi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Alokasi Dana Desa di Sleman Tak Berubah, Paguyuban Lurah Akan Lakukan Audiensi

Sleman
| Selasa, 25 Maret 2025, 22:47 WIB

Advertisement

alt

Jadwal Libur dan Cuti Bersama Hari Raya Idulfitri 2025, Cek di Sini

Lifestyle
| Selasa, 25 Maret 2025, 13:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement