Advertisement

Di Jepang Ada Kuil Penangkal Iblis

Newswire
Kamis, 13 Juni 2019 - 07:37 WIB
Maya Herawati
Di Jepang Ada Kuil Penangkal Iblis   Kuil Itsukushima - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kuil menjadi salah satu jenis destinasi wisata wajib kunjung di Jepang. Ada sederet kuil yang legendaris, salah satunya terkenal menangkal iblis.

Kuil Gotokuji

Advertisement

Kuil ini adalah rumah ribuan Maneki Neko. Bagi para pedagang dan masyarakat Tionghoa di Indonesia, patung kucing melambai yang disebut Maneki Neko ini dipercaya dapat membawa keberuntungan. Hal yang sama juga diyakini masyarakat Asia Timur, seperti Jepang dan China. Tak heran, disana patung kucing Maneki Neko begitu populer. Bahkan saking terkenalnya, di prefektur Aichi, Jepang, sebuah kepala Maneki Neko berukuran 4x6 meter diabadikan.

Sementara itu, di Setagaya, Tokyo, sebuah kuil didedikasikan khusus untuk Maneki Neko. Masyarakat setempat menyebutnya Kuil Gotokuji. Di kuil ini kita dapat menyaksikan ratusan Maneki Neko berjejer rapi. Di Gotokuji pula, awal mula patung Maneki Neko dipahat sebelum kini dikenal luas di seluruh dunia.

Itsukushima Shrine

Kuil ini dikenal sebagai tempat penangkal iblis. Dibangun sejak 593 sebelum masehi, kuil apung, Itsukushima Shrine di Miyajima, Jepang menjelma salah satu destinasi wisata ikonik di Negeri Matahari Terbit.

Kuil yang mengapung di kawasan subtidal atau daerah pasang surut air laut ini menghadap gerbang torii berukuran besar berwarna oranye yang diyakini sebagai penolak iblis. Gerbang tersebut terlihat seakan terapung di atas perairan luas, tatkala air pasang.

Saat air laut surut, banyak wisatawan yang mengabadikan foto di bawah gerbang kuil apung, sebab itu tak sedikit yang rela menunggu hingga matahari terbenam dan air laut surut demi memperoleh kesempatan ini. Jika tertarik menyambangi kuil tempat ibadah kaum Shinto tersebut kita harus merogoh kocek sekitar JPY 300 atau setara Rp38.000 per orang.

Di belakang area kuil, kita dapat menikmati pesona lanskap Gunung Misen nancantik. Kita pun dapat menikmati beragam kuliner olahan tiram khas Pulau Miyajima, yang tersebar di sekitar Itsukushima Shrine.

Kuil Todaiji

Kuil ini menjadi pusat peribadatan umat Buddha. Todaiji merupakan salah satu kuil paling populer dan bersejarah di Negeri Sakura. Kuil yang dibangun pada 752 ini merupakan kuil pusat peribadatan umat Buddha di Jepang.

Konon, aula utama kuil Todaiji, Daibutsuden disebut sebagai ruangan berbahan dasar kayu terbesar di dunia, betapapun ruangan ini sempat dipugar pada tahun 1692 dan hanya menyisakan dua pertiga bagian asli kuil saja. Di aula utama pula, kita dapat melihat patung Buddha terbesar di Jepang (Daibutsu) menjulang setinggi 15 meter. Beberapa patung berukuran kecil dan beberapa model bangunan asli tampak masih menghiasi bagian kuil yang berada di kota Nara ini.

Sementara itu, di depan kompleks kuil Todaiji, kita akan menemukan Gerbang Nandaimon, sebuah gerbang kayu berukuran besar yang diapit dua patung berperawakan garang. Di depan gerbang pula, kita akan melihat beberapa rusa berkeliaran, penghuni Taman Nara yang tak jauh dari kuil.

Para pengunjung juga dapat memberikan rusa-rusa itu shika senbei, makanan khusus rusa yang dijual seharga 150 yen atau setara Rp20.000. Untuk memasuki kuil ini, kita hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp80.000.

Kuil Tenryuji

Kuil ini adalah saksi bisu sengketa kekuasaan di Jepang. Didirikan pada 1339 pada periode awal pemerintahan Muromachi, Kuil Tenryuji disebut sebagai kuil terbesar di kawasan Arashiyama, Kyoto, Jepang.

Konon kuil yang dinobatkan sebagai salah satu dari sekian banyak Situs Warisan Dunia UNESCO di Kyoto ini dibangun oleh seorang shogun (pemimpin) yang saat itu berkuasa, Ashikaga Takauji guna menenangkan arwah Kaisar Go-Daigo yang ia gulingkan. Sepanjang sejarahnya, kuil kaum zen ini sempat berulang kali mengalami kebakaran dan menjadi korban perang kekuasaan di Jepang selama berabad-abad.

Sebagian besar ruangan di Kuil Tenryuji, seperti Aula utama (Hojo), ruang gambar (Shoin) dan dapur (Kuri) akhirnya dipugar kembali pada Periode Meiji (1868-1912). Sementara itu, berbeda dengan bagian kuil lainnya, bagian taman di Tenryuji masih dipertahankan bentuk aslinya selama berabad-abad.

Taman Kuil Tenryuji nan menawan dibangun seorang perancang taman legendaris Jepang, Muso Soseki yang kemudian didapuk pula sebagai imam pertama di Kuil Tenryuji.

Untuk menyambangi kuil yang beroperasi nyaris setiap hari pukul 08.30 hingga 17.30 waktu setempat ini, kita hanya perlu merogoh kocek sebesar 500 yen atau setara Rp66.000 dan dikenakan biaya tambahan sebesar 300 yen atau setara Rp39.000 jika ingin menikmati keindahan interior dalam Kuil Tenryuji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 06:37 WIB

Advertisement

alt

Stres Memicu Sakit Punggung, Ini Penjelasannya

Lifestyle
| Jum'at, 19 April 2024, 14:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement