Advertisement
Bromo Ditutup Sebulan untuk Kendaraan, Wisatawan Boleh Naik Kuda
Tiga orang menunggang kuda dengan latar belakang Gunung Bromo yang menyemburkan abu vulkanis di Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (15/3/2019). - Antara/Umarul Faruq
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) akan menutup Kawasan Wisata Gunung Bromo, terutama Kaldera Tengger, bagi kendaraan bermotor mulai 24 Januari 2020 hingga 24 Februari 2020.
Kegiatan wisata lain tetap dibolehkan dengan menggunakan kuda, sepeda, tandu maupun jalan kaki.
Sebagaimana dimuat di laman TNBTS pada Senin (20/1/2020), batas kendaraan untuk pengunjung yang melalui pintu masuk Coban Trisula Malang sampai dengan Jemplang, untuk pintu masuk Cemorolawang Probolinggo sampai dengan Cemorolawang sedangkan dari pintu masuk Resort Gunung Penanjakan Pasuruan sampai dengan Pakis Bincil.
Aktivitas pelarangan kendaraan bermotor (car free month/CFM) ini bertujuan untuk menghargai budaya Tengger yaitu memasuki wulan kepitu serta memberikan kesempatan pemulihan ekosistem kawasan Gunung Bromo.
Wulan Kepitu adalah bulan ketujuh dalam kalender masyarakat Tengger dan merupakan bulan yang oleh sesepuh/tokoh masyarakat Tengger dianggap sebagai bulan yang disucikan (megengan wulan kepitu).
Biasanya, bulan ketujuh selama satu bulan penuh, para sesepuh Tengger melakukan laku puasa mutih, yang bertujuan untuk menahan perilaku atau sifat keduniawian dan lebih mendekatkan diri dengan Tuhan Maha Pencipta.
Untuk menghormati megengan wulan kepitu, maka aktivitas di kawasan Kaldera Tengger (Laut Pasir, Bromo, Savana dan sekitarnya) dan sekitarnya tidak diperkenankan menggunakan kendaraan bermotor.
Car free month merupakan salah satu implementasi 10 cara baru pengelolaan kawasan konservasi yaitu penghormatan terhadap adat/budaya (kearifan lokal) masyarakat Tengger sekaligus merupakan momentum untuk memulihkan (recovery) ekosistem kawasan Bromo dan sekitarnya.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- GPIB Marga Mulya di Jogja Dibuka untuk Wisata Arsitektur Indis
- Cara Bersihkan Koper Usai Liburan agar Bebas Bakteri dan Bau
- Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
- Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
- GIPI Sebut UU Kepariwisataan Baru Sejarah Kelam, Ini Alasannya
Advertisement
Lima KK Transmigran Kulonprogo Berangkat ke Poso 19 Desember
Advertisement
Produk Rumah Tangga Berisiko Tingkatkan Gangguan Kehamilan
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



