Advertisement
Dalam Sebulan di Masa Pandemi Corona, Ada 165.000 Turis Asing Kunjungi Indonesia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Pandemi Covid-19 masih melanda Tanah Air. Aktivitas pariwisata pun terpuruk. Selama Agustus hanya 165 ribu wisatawan mancanegara yang datang berkunjung ke Indonesia, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Dilansir Anadolu Agency, Kepala BPS Suhariyanto mengatakan jumlah kunjungan turis asing tersebut naik tipis 4,45 persen dari Juli sejumlah 157,9 ribu kunjungan.
Advertisement
Namun, bila dibandingkan kunjungan pada Agustus tahun lalu sebanyak 1,53 juta kunjungan, maka terjadi penurunan tajam 89,22 persen.
Baca juga: Ini Langkah Pemerintah Arab Saudi Percepat Pemulihan Sektor Pariwisata
"Wisatawan yang datang pada Agustus untuk urusan bisnis atau tugas kerja dan misi di Indonesia,” ungkap Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Kamis (1/10/2020).
Dia mengatakan sebagian besar turis mancanegara yang datang masuk melalui jalur darat sebesar 107,6 ribu kunjungan atau 65 persen dari total turis asing.
Lewat jalur laut sebanyak 51,7 ribu kunjungan atau 31 persen, sedangkan melalui jalur udara hanya 5,6 ribu kunjungan atau 4 persen.
Baca juga: Moro Borobudur Bangkitkan Pariwisata dan Seni di Kawasan Borobudur
Turis terbanyak berasal dari Timor Leste dengan jumlah 89,4 ribu kunjungan atau 54,2 persen dari total turis.
Selanjutnya, turis asal Malaysia sebanyak 58,3 ribu kunjungan atau 35,3 persen, dan turis asal China sebanyak 3,7 ribu kunjungan atau 2,2 persen.
Dari Januari hingga Agustus total turis asing datang hanya 3,41 juta orang atau turun sangat dalam 68,17 persen dari periode yang sama tahun lalu sejumlah 10,71 juta kunjungan.
“Jumlah turis asing sangat bergantung pada penanganan kesehatan di Indonesia dan juga negara lainnya sehingga butuh waktu lebih lama untuk recovery sektor pariwisata,” kata Suhariyanto.
Menurut dia seluruh pihak perlu mengantisipasi dampak perlambatan pariwisata pada sektor pendukung seperti transportasi, hotel, dan akomodasi.
"Kunci memulihkan sektor pariwisata adalah pada penanganan kesehatan. Tanpa ini, banyak orang yang ragu untuk datang berkunjung ke Indonesia," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Insiden Rinjani, Kemenpar Tegaskan Pentingnya SOP Pendakian
- Enaknya Makan Apa Siang Ini di Jogja, Cek Rekomendasinya
- Pendaki Asal Brasil Jatuh di Gunung Rinjani Dievakuasi
- Menikmati Wisata Sungai di Canden Bantul
- Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement

Tak Hanya Tempat Wisata Religi, Petilasan Gunung Gambar Juga Jadi Sentra Kopi di Gunungkidul
Advertisement

Terima Bantuan Subsidi Upah Lewat Kantor Pos? Begini Cara Mengecek dan Mencairkan Dana BSU
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement