Advertisement
Museum Anti Covid-19 di Wuhan Gambarkan Awal Serangan Virus hingga Menjadi Wabah
Pengunjung melihat patung-patung petugas kesehatan dari berbagai provinsi di China yang dikerahkan untuk membantu penanganan medis saat pandemi mulai melanda pada akhir Desember 2019 hingga Januari 2020 di Museum Anti-COVID-19 di Wuhan, Provinsi Hubei, Sabtu (21/11/2020). - ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie
Advertisement
Harianjogja.com, WUHAN - Sebuah museum didirikan Kota Wuhan, China, yang menjadi Museum anti-Covid-19. Museum itu dikunjungi sekitar 3.000 orang per hari sejak pertama kali dibuka untuk umum pada 15 Oktober 2020.
"Sejak dibuka sampai sekarang, masih gratis," kata seorang petugas yang memandu ANTARA saat mengunjungi museum tersebut, Sabtu (21/11/2020).
Advertisement
Di dalam museum yang lebih mirip dengan ruang pamer tersebut, para pengunjung akan mendapatkan gambaran secara detail dan sesuai urutan peristiwa saat virus yang menyerang paru-paru tersebut mulai mewabah.
Baca juga: CDC: Sebagian Besar Infeksi Virus Covid-19 Disebarkan OTG, Jangan Lengah Pakai Masker
Ada foto dan video yang menggambarkan situasi menegangkan di salah satu rumah sakit saat Ibu Kota Provinsi Hubei di wilayah tengah daratan Tiongkok itu dilanda wabah yang sangat tiba-tiba menjelang perayaan Imlek.
Ada juga ambulans dan peralatan kesehatan dari mulai yang sederhana hingga yang memang diciptakan khusus untuk penanganan wabah.
Kedatangan balabantuan dari berbagai provinsi, baik petugas medis, tenaga sukaralewan, maupun pasukan militer juga digambarkan dalam bentuk audio visual dan patung.
Baca juga: Australia Selatan sempat Lockdown Gegara Tukang Pizza Berbohong
Diorama yang menggambarkan saat-saat menegangkan di ruang ICU rumah sakit juga dihadirkan di museum tersebut.
Bahkan, ada pula beberapa ranjang pasien Covid-19 karena museum itu memang tadinya berfungsi sebagai rumah sakit sementara.
Alat berat yang digunakan untuk membangun secara kilat dua rumah sakit khusus Covid-19, Huoshenshan dan Leishenshan, juga menjadi penghuni museum tersebut.
"Mungkin saja tempat ini nanti akan menjadi objek wisata baru di Wuhan," kata Li Qiaoling, warga Wuhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
- GIPI Sebut UU Kepariwisataan Baru Sejarah Kelam, Ini Alasannya
- Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
- Cantiknya Bangunan Embung di Dataran Tinggi Dieng
- 5 Tempat Nongkrong sambil Ngopi di Jalan Slamet Riyadi Kota Solo
Advertisement
Advertisement
Cegah Kram Otot dengan Pisang, Alpukat, dan Sayuran Hijau
Advertisement
Advertisement
Advertisement




