Advertisement

Promo November

Mendaki Sepikul, Gunung Purba Sarat Legenda

Lajeng Padmaratri
Sabtu, 21 Agustus 2021 - 06:37 WIB
Arief Junianto
Mendaki Sepikul, Gunung Purba Sarat Legenda Wisatawan berfoto di area Gunung Sepikul, belum lama ini. - Instagram @rafidzlf

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Perbukitan di Sukoharjo, Jawa Tengah menyimpan pesona tersembunyi. Lantaran tak begitu tinggi, gunung batu bernama Gunung Sepikul di kompleks perbukitan itu pun kini tengah jadi rujukan wisatawan.

Pada peta, pegunungan batu tertulis dengan nama Gunung Sepikul. Destinasi wisata ini berada sekitar 20 kilometer arah selatan Kabupaten Sukoharjo, tepatnya di Gunung Lor, Desa Tiyaran, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, Jawa Tengah. Banyak wisatawan yang tertarik untuk datang ke sana dan mendaki puncaknya demi menikmati pesona pemandangan alam.

Advertisement

Gunung Sepikul terdiri dari dua bukit batuan api purba. Gunung ini terbentuk akibat letusan dari gunung api di Tenongan, Krisak. Gunung Sepikul merupakan salah satu kawah dari pusat kawah di Tenongan, Krisak. Kendati karakteristiknya mirip, tetapi Gunung Sepikul bisa dibilang lebih tua ketimbang Gunung Api Purba Nglanggeran di Gunungkidul, DIY.

Jika dilihat dari jauh, Gunung Sepikul berupa dua bukit bebatuan yang menjulang di tengah hamparan sawah yang mengitarinya. Kedua bukit batu itu tampak seperti beban yang siap dipikul. Oleh karena itu, masyarakat sekitar menyebutnya sebagai Gunung Sepikul.

Meski seolah menjulang tinggi, tetapi ketinggian gunung ini hanya 350 meter di atas permukaan laut (mdpl). Cara terbaik untuk menikmati pemandangan alam Gunung Sepikul adalah dengan mendakinya.

Lantaran gunung ini tidak terlalu tinggi, untuk mencapai puncak cukup menempuh dalam waktu sekitar 15-20 menit. Akses menuju ke puncak memang menanjak, tetapi tidak terlalu terjal sehingga cukup mudah dilalui.

Oleh karena itu, gunung ini sangat cocok didatangi oleh wisatawan atau penggemar tracking yang masih pemula. Kendati demikian, kesiapan fisik dan bekal minum perlu dipersiapkan sebelum mendaki.

Sampai di puncak Gunung Sepikul, mata pengunjung akan dimanjakan dengan hamparan sawah hijau yang luas. Pengunjung juga bisa melihat pemandangan Gunung Lawu yang berada di sebelah selatan.

Wisatawan berfoto dengan latar Gunung Sepikul./Instagram @joelsaputro

Roro Jonggrang

Selain menyuguhkan panorama alam yang indah, Gunung Sepikul juga menyimpan cerita yang identik dengan legenda Bandung Bondowoso. Warga setempat mempercayai bahwa konon Gunung Sepikul adalah bebatuan yang digunakan Bandung Bondowoso untuk membangun Candi Prambanan yang terletak di perbatasan Klaten dan Sleman.

Dikutip dari laman tiyaran-sukoharjo.desa.id, legenda mengatakan ketika Bandung Bondowoso berniat memperistri Roro Jonggrang, dia memberi syarat untuk dibuatkan 1.000 candi dalam satu malam. Dengan kesaktiannya, Bandung Bondowoso pun mengerahkan bala bantuan jin sehingga 1.000 candi bisa berhasil

Lantaran tak suka dengan Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang menipunya dengan membuat suasana seolah-olah sudah fajar. Bandung Bondowoso dan bala bantuannya pun marah dan meninggalkan batu-batu yang siap dipikul dan tempat itu sekarang dinamai Gunung Sepikul.

Keunikan dan keindahannya bahkan menjadikan gunung ini sempat dijadikan lokasi syuting film Wiro Sableng dan Saur Sepuh pada era 1990-an. Sejak dibuka sekitar 2016, kawasan wisata Gunung Sepikul mulai dipadati pengunjung. 

Tentang Gunung Sepikul

Lokasi:

Gunung Lor, Desa Tiyaran, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Jarak Tempuh:

- Berjarak sekitar 19 kilometer (30 menit) dari pusat Kota Sukoharjo.

Fasilitas:

- Jalur hiking.

- Spot foto keren (Watu Jaran, Watu Kandang, Watu Tinggik, Watu Pawon, Watu Giring dan Watu Tumpuk).

Tiket masuk dan parkir:

- Parkir Rp2.000-Rp5.000.

Kontak:

0895-3313-35383

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kantongi Izin TRL, Teknologi Pemusnah Sampah Dodika Incinerator Mampu Beroperasi 24 Jam

Jogja
| Sabtu, 23 November 2024, 12:37 WIB

Advertisement

alt

Orang Tua dan Sekolah Diimbau Proaktif soal Gizi Anak-Anak

Lifestyle
| Jum'at, 22 November 2024, 20:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement