Advertisement
Nepal van Java Kian Berwarna, Perekonomian Warga Semakin Menggeliat

Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG- Berada di ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut, menjadikan Dusun Butuh menjadi dusun tertinggi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Dusun yang terletak di Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik ini awalnya hanya jalur perlintasan biasa yang dilalui para pendaki Gunung Sumbing.
“Bagi masyarakat awam mungkin kurang menarik, karena lokasinya jauh dari kota dan fasilitas yang masih minim. Aktivitas warga pun biasa-biasa saja, mayoritas bekerja sebagai petani. Mereka menanam berbagai sayuran mulai dari kentang, wortel, kol dan sayuran lainnya,” ungkap Kepala Dusun Butuh Kaliangkrik, Lilik Setiyawan melalui rilis yang diterima Harian Jogja, Minggu (17/10/2021).
Advertisement
Pesona lanskap rumah-rumah penduduk Dusun Butuh yang seolah bertumpuk di lereng Gunung Sumbing kerap disandingkan oleh para pendaki dengan pemandangan perdesaan Namche Bazaar di Pegunungan Himalaya, Nepal. Sejak 2019 dusun tersebut dijuluki Nepal van Java.
Lilik memulai inisiasinya untuk menyulap Dusun Butuh agar tampak lebih berwarna. Warga pun mulai berbenah. Kepopuleran Nepal van Java juga memberi warna perubahan pada kehidupan perekonomian warga setempat. Warga dengan jumlah lebih dari 1.000 orang yang terdiri dari 475 Kepala Keluarga kini memiliki lapangan usaha baru seperti membuka warung makan atau kopi, kru parkir, hingga kru ojek.
"Ini membuktikan Nepal van Java mengangkat perekonomian warga. Kami dibantu Nippon Paint untuk mengecet rumah-rumah warga,” papar Lilik.
Baca juga: Najwa Shihab dan Sejumlah News Anchor Metro TV Reuni di Jogja, Warganet: Kangen Metro TV Jaman Dulu
Area Sales Manager Jawa Tengah Nippon Paint Topan Wijaksono mengatakan sejak 2019 pihaknya mendonasikan sebanyak 1.361 liter cat untuk Nepal van Java. Pengecatan dilakukan di 300 rumah warga atau setara dengan 6.805 meter persegi. "Kami melihat potensi besar Dusun Butuh menjadi destinasi wisata yang digandrungi oleh wisatawan," katanya.
Bantuan yang diberikan, lanjutnya rupanya memberikan dampak Nepal van Java semakin berwarna dan popular karena menyerupai pemandangan perdesaan Namche Bazaar di Nepal. "Kami yakin warna cat telah memberikan kekuatan untuk mengubah suasana dusun ini dan mendorong wisatawan untuk menelusuri Nepal van Java. Ke depan kami berharap pengecatan ini dapat meremajakan penampakan dusun agar lebih banyak wisatawan,” ungkap Topan.
Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein mengungkapkan saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah menggerakkan kembali sektor pariwisata dengan meningkatkan potensi desa wisata.
Sama halnya dengan Nepal van Java telah menjadi sorotan wisatawan domestik dan mancanegara dan diakui oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. "Di era adaptasi baru Covid-19, destinasi wisata meredup dan ini menjadi tantangan tersendiri. Semoga pengecatan ini dapat mengibarkan kembali semangat sektor pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," harap Slamet.
Saat ini, wisata Nepal van Java sudah melakukan simulasi pembukaan secara bertahap sejak dua pekan lalu. "Dalam tahap simulasi di masa pandemi ini terhitung sekitar 3.000 orang berkunjung berdasarkan perhitungan akumulatif pada kunjungan hari biasa dan akhir pekan,” tambah Lilik. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pakar UGM: DIY Perlu Kembangkan Wisata Weekdays
- Menikmati Keindahan Danau Baikal di Siberia Tenggara, Tertua di Bumi Berusia 25 Juta Tahun
- Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati
- Hindari Macet dengan Liburan Staycation, Ini Tipsnya
- Mengenal Fenomena Set Jetting dalam Berwisata, Ini Rekomendasi Lokasinya di Beberapa Kota
Advertisement

PHRI Bantul Minta Penginapan dan Restoran Tak Berizin Ditertibkan
Advertisement

Cek Tanggal Libur dan Cuti Bersama Mei 2025, Ada Hari Buruh, Waisak hingga Kenaikan Yesus Kristus
Advertisement
Advertisement
Advertisement