Restoran Gantung di Gunungkidul Ditutup, Sandiaga Minta Jogja Studi Banding ke Jakarta
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno berharap Jogja bisa melakukan studi banding ke Jakarta tentang bagaimana pengoperasian restoran gantung di Ibu Kota. Menurutnya, Lounge in The Sky yang sudah ada di Jakarta bisa jadi percontohan bagi daerah lain yang ingin menyajikan wahana serupa.
Lounge in The Sky adalah restoran dengan konsep gantung. Restoran ini ditarik menggunakan crane hingga setinggi sekitar 50 meter. Di sini pengunjung bisa menyantap hidangan dari ketinggian sembari menikmati suasana kota Jakarta.
Advertisement
Wahana serupa pernah dioperasikan di Gunungkidul. Sayangnya wahana yang ada di Teras Kaca ini akhirnya ditutup karena belum memenuhi standar keselamatan.
Di Jakarta, Lounge in The Sky sudah dioperasikan. Sandiaga Uno sebagai perwakilan pemerintah bahkan sudah menjajal sensasi ngopi dari ketinggian itu.
Dari akun TikToknya @Sandiaga Uno, ia sangat kagum dengan wahana tersebut. "Wow, luar biasa, Guys. Kita ada di dinnerinthesky.com di Jakarta," kata dia dikutip Harianjogja.com, Selasa (12/4/2022).
Insyaallah, lanjut Sandi, wahana ini bisa menjadi destinasi daya tarik wisata. "Kuliner kita juga bisa kita tampilkan di sini dan kalau kita lihat skyline Jakarta yang keren banget," kata dia.
Baca juga: Kota Magelang Ulang Tahun, Intip 4 Objek Wisata Populer di Sana
Ia berharap kota lain yang akan mengadopsi wahana serupa bisa melakukan studi banding ke tempat ini. "Dan nanti ini bisa juga jadi studi banding buat rekan-rekan di Jogja dan di tempat lain bagaimana penyelenggaraan ini sesuai dengan CHSE ya, kebersihan, kesehatan, keamanan dan keberlanjutan lingkungan," kata Sandi.
Berbeda dengan di Jakarta, nasib wahana Ngopi in the Sky di Panggang, Gunungkidul justru menyedihkan. Pemda DIY telah memutuskan untuk menutup wahana tersebut sembari menunggu pengelola melengkapi izin keselamatan pengunjung.
Diberitakan Harianjogja.com sebelumnya, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengapresiasi adanya kreativitas dari pelaku usaha seperti dibukanya Ngopi in The Sky untuk mengembangkan daya tarik wisata. Akan tetapi setiap destinasi wisata yang dibuka harus dapat memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi pengunjungnya. Tujuannya agar Jogja tetap dipercaya sebagai destinasi wisata yang aman dan nyaman.
“Informasi yang kami terima penggunaan crane belum ada izin lalu penggunaan yang tidak sesuai spesifikasi barang, itu tentu juga harus ada penjamin keselamatan. Kalau belum ada kami minta diberhentikan dulu sampai sertifikasi keselamatan pengunjung itu bisa dijamin,” kata Aji Kamis (6/1/2022).
CEO Teras Kaca, Nur Nasution, mengatakan siap memenuhi permintaan dari Dinas Pariwisata Gunungkidul untuk mengurus sertifikasi keamanan wahana Jogja Sky di Pantai Nguluran di Kalurahan Girikarto, Panggang itu. Menurut dia, sertifikasi akan diurus ke lembaga yang mengurusi masalah keselamatan dan kesehatan Kerja (K3). Sebelum mendapatkan izin, wahana ini belum dibuka untuk umum.
“Mudah-mudahan segera terbit dan wahana Jogja Sky bisa dioperasikan, karena kemarin [Minggu 2/1/2022] masih sebatas soft launching,” katanya, Kamis (6/1/2022).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : TikTok
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Solo Traveling sedang Tren, Ini 5 Negara Terbaik bagi Para Solo Traveler
- Penasaran Naik Lamborghini di Sirkuit Balap, Ini Simulatornya Pertama di Asia
- Festival Cokelat Nglanggeran Segera Digelar, Bermacam Produk Cokelat Bakal Dihadirkan
- Digelar Lagi, Ini Jadwal Festival Prawirotaman dan Fashion on the Street Prawirotaman
- Ini Dia Surganya Solo Traveler di Asia Tenggara
Advertisement
Tahun Ini Hanya Digelar Sekali, STTKD Mewisuda 691 Lulusan
Advertisement
Orang Tiba-tiba Bisa Bersikap Agresif, Ini 5 Penyebabnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement