Advertisement
Mengenang Koperasi Pemuda, Bus Favorit Warga Sleman yang Tarifnya Rp100

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Pada era 1990-an, banyak berseliweran bus angkutan umum di Jogja dengan berbagai nama. Salah satunya Bus Koperasi Pemuda yang menawarkan tarif murah.
Bus dengan corak warna kuning ini menjadi bus paling dikenal di wilayah Sleman karena melayani rute-rute di jalanan Bumi Sembada.
Advertisement
Belum lama ini, foto lawas bus Koperasi Pemuda dibagikan oleh akun Instagram @merapi_uncover. Tampak sebuah bus warna kuning dengan list hijau sedang berhenti di pinggir jalan. Di belakang bus terlihat areal persawahan, seperti yang kebanyakan ada di wilayah perdesaaan di Sleman.
"Warga Sleman tentu tak asing dengan Bis Koperasi Pemuda," tulis akun tersebut dikutip Harianjogja.com, Rabu (13/4/2022).
Baca juga: Restoran Gantung di Gunungkidul Ditutup, Sandiaga Minta Jogja Studi Banding ke Jakarta
Pada tahun 1990-an, bus ini berjaya di Sleman karena menjadi moda transportasi andalan warga perdesaan Sleman yang akan pergi ke tempat perbelanjaan. Seperti ke Pasar Pakem, Pasar Prambanan, Pasar Tempel, dan masih banyak lagi.
Bagi pelajar, bus ini juga jadi alat transportasi mereka terutama yang bersekolah di daerah Terban, Jogja.
Ada beberapa jalur bus Koperasi Pemuda yang dikenal yakni A1 dan A3. Bus Pemuda jalur A1 menyusuri Jalan Cangkringan-Pakem. Sementara Jalur A3 melalui rute pasar-pasar di Ngemplak, Sleman hingga depan RS Panti Rapih. A1 menggunakan bus ukuran sedang sementara A3 berukuran kecil.
Yang unik dari bus ini adalah setiap ada penumpang yang akan turun, kondektur mengetuk-ngetuk uang koin ke arah pintu atau tiang pegangan yang ada di bus sehingga muncul bunyi yang nyaring. Kode itu untuk memberikan sinyal kepada sopir untuk menghentikan laju bus.
Kondektur bus Koperasi Pemuda hanya ada satu orang sehingga kode ini sangat membantu sopir saat kondektur sedang berada di pintu belakang. Sementara kode untuk melajukan kembali bus adalah dengan teriakan "yuk" dari sang kondektur.
Bus Koperasi Pemuda bisa berhenti dimanapun di sepanjang jalur yang sudah ditentukan. Bus ini tidak memiliki halte layaknya Bus Trans Jogja saat ini. Dimanapun penumpang akan turun atau naik, bus siap berhenti.
Tempo dulu, warga akrab menyebutnya dengan Bus Pemuda. Ada pula yang memberikan nama lain. "Jamanku namane "bis ndas kotes"," tulis warganet dengan nama @zet_f.
Ada pula yang ingat dengan harga tarifnya yang sangat murah. "Bis jaman smp sampai smea... Bayarnya cuma 100 rupiah..." tulis @rinifiby.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Instagram
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menikmati Wisata Sungai di Canden Bantul
- Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
- Daftar Tempat Wisata dengan Antrean Terlama, Pengunjung Harap Bersabar
- Pakar UGM: DIY Perlu Kembangkan Wisata Weekdays
- Menikmati Keindahan Danau Baikal di Siberia Tenggara, Tertua di Bumi Berusia 25 Juta Tahun
Advertisement

Soal Dugaan Kemunculan Buaya di Sungai Progo, Ini Kata DKP DIY
Advertisement

Jadwal Pelayanan SIM Corner di Jogja City Mal dan Ramai Mal Malioboro, Kamis 5 Juni 2025
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement