Advertisement

Ratusan Pesepeda Gravel Jajal Rute Ekstrem 110 Kilometer: Merapi hingga Sungai Progo

Sunartono
Jum'at, 05 Agustus 2022 - 06:17 WIB
Sirojul Khafid
Ratusan Pesepeda Gravel Jajal Rute Ekstrem 110 Kilometer: Merapi hingga Sungai Progo Pemimpin Divisi Trisuri Bank BPD DIY Didit Respati Setiadi (kedua dari kanan) menunjukkan jersey peserta pesepeda gravel, di Kantor Bank BPD DIY Kamis (4/8/2022). - Harian Jogja/Sunartono.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Sedikitnya 250 penghobi sepeda gravel akan mengikuti blusukan melewati rute ekstrem sepanjang 110 kilometer, Sabtu (6/8/2022). Rute ini dari kawasan Merapi hingga Sungai Progo. Event perdana gravel fondo bertajuk Avelio Dolan Kebon akan menjadi pengungkit perekonomian di sektor wisata karena diikuti dari berbagai kota di Indonesia. 

Ketua Panitia Kegiatan Avelio Dolan Kebon, Septyadi Pityanta, menjelaskan kegiatan ini diikuti ratusan penggemar sepeda gravel dari berbagai kota di Indonesia. Adapun peserta terjauh dari Pontianak. Para pesepada akan melakukan start finish di Youth Center, Sleman selanjutnya menempuh rute sejauh 110 kilometer dengan waktu sekitar sembilan jam. Menariknya dari 110 km tersebut hanya 30% yang jalan beraspal halus atau road, sisanya 70% merupakan rute ekstrem blusukan. 

Advertisement

“Salah satu rute yang paling menantang adalah di Kilometer 28 dan Kilometer 60, ini dia era lereng Merapi, Sungai Gendol di mana rute ini cukup menantang dan berbahaya,” katanya saat memberikan keterangan di Kantor Pusat Bank BPD DIY, Kamis (4/8/2022). 

Ia mengklaim rute yang akan dilalui ini sebagian besar belum terjamah oleh komunitas pesepeda dengan view yang sangat menarik bagi wisatawan. Konsep event pun tidak bersifat kompetisi, sehingga para peserta tidak sekadar berolahraga namun juga berwisata dengan mengunjungi sejumlah spot menarik. 

BACA JUGA: UPT PPA Jogja Apresiasi Penolakan Praperadilan Tersangka Kasus Perkosaan Umbulharjo

“Banyak spot menarik yang akan dilalui, seperti kawasan lereng Merapi, bekas tambang pasir di Cangkringan sampai pada lokasi budidaya tanaman Mendong di kawasan Sungai Progo tepatnya di Lendah Kulonprogo,” katanya. 

Guna mengantisipasi hal tidak diinginkan, panitia menyiapkan tim kesehatan serta sudah berkoordinasi dengan titik-titik fasilitas layanan kesehatan untuk memudahkan akses. “Di rute yang termasuk rawan berbahaya, kami siagakan,” ujarnya. 

Kegiatan itu juga diharapkan dapat menggerakkan perekonomian warga lokal yang dilewati. Karena di beberapa titik pemberhentian akan melibatkan masyarakat lokal untuk sajian kulinernya. Selain itu keberadaan rute menarik harapannya ke depan bisa dieksplorasi sehingga banyak masyarakat yang menggunakan dan memberikan dampak ekonomi warga sekitar. 

“Ternyata Jogja punya banyak jalur gravel yang sangat menarik, ini harus dieksplore dan dikenalkan lebih jauh lagi. Harapan besar kami semakin memasyarakatkan bersepeda dan ikut mengangkat wisata di DIY ini. Sudah saat ini mulai bangkit setelah pandemi,” ujar Direktur Avelio, Feri Febrianto. 

BACA JUGA: Rampungkan Kasus Jilbab di SMAN 1 Banguntapan, Ini 5 Langkah Pemda DIY

Pemimpin Divisi Trisuri Bank BPD DIY, Didit Respati Setiadi, menyatakan BPD DIY mendukung kegiatan wisata sepeda tersebut sekaligus untuk memasyarakatkan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Para peserta dapat menggunakan metode pembayaran nontunai tersebut selama berada di Jogja.

Di luar itu, dukungan diberikan untuk melakukan pemulihan ekonomi masyarakat. Karena dengan hadirnya sekitar 250 peserta dari berbagai kota di Indonesia tentu akan memberikan dampak multiplier effect bagi ekonomi DIY, mereka bisa menginap lebih lama berlibur dan membelanjakan uangnya di Jogja. 

“Karena konsepnya wisata tentu peserta datang ke Jogja tidak sendiri, mungkin ada yang membawa keluarganya, dampaknya bisa keterisian hotel dan lain-lain,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Sunaryanta Minta Orang Tua Awasi Anak dari Ancaman Media Sosial

Gunungkidul
| Sabtu, 04 Mei 2024, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Peneliti Ungkap 40% Wanita Berisiko Alami Depresi Jelang Menopause

Lifestyle
| Sabtu, 04 Mei 2024, 11:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement