Kunjungan Wisatawan ke Jogja Diprediksi Tetap Tinggi Hingga Akhir Tahun
Advertisement
Harianjogja.com,JOGJA—Dinas Pariwisata (Dinpar) DIY optimistis kunjungan wisatawan ke Jogja dan sekitarnya akan tetap tinggi hingga akhir tahun. Berbagai event yang ada, hingga mulai masuknya wisatawan mancanegara (wisman) menjadi pengungkit tingkat kunjungan wisatawan ke DIY.
Kepala Dinpar DIY, Singgih Raharja mengatakan sejumlah event yang ada di DIY mendorong pertumbuhan pariwisata. Tidak hanya pada okupansi hotel, event yang ada memberi multiplier effect ke restoran, ekonomi kreatif, dan sejumlah sektor lainnya.
Advertisement
BACA JUGA: Miris! DIY Gudangnya Pembalap tapi Tak Punya Sirkuit Permanen
“Pariwisata ini menjadi penggerak, berpengaruh ke mana-mana. Saya kira momentum cukup bagus untuk menggeliatkan wisata dan ekonomi kreatif di Jogja, event yang ada. Seperti kemarin Mandiri Jogja Marathon, Indonesian Custom Show, akan ada juga Tour de Ambarrukmo dan event yang lainnya,” ucap Singgih, Senin (15/8/2022).
Singgih juga menyebut dari Juni hingga Agustus ini menjadi puncak kunjungan wisatawan mancanegara. Wisatawan dari Belanda, Jerman, Italia, Prancis sudah mulai masuk di DIY. Baik yang datang dengan rombongan kecil atau besar.
“Dapat info dari biro perjalanan wisata yang meng-handle tamu. Tren ini [kunjungan wisatawan tinggi] akan sampai akhir tahun. Mereka memanfaatkan masa yang sudah baik ini [angka Covid-19 turun]. Namun, untuk lama tinggal rata-rata masih dua sampai tiga hari,” ucap Singgih.
Selain kedua hal tersebut, kembalinya mahasiswa ke Jogja untuk melakukan perkuliahan secara luring, dinilai akan berpengaruh baik juga pada industri wisata. “Mahasiswa menjadi agen promosi, sekaligus sebagai wisatawan juga. Sebagian besar destinasi, event kreatif diisi mahasiswa. Dampak ke wisata pastinya, ketika awal masuk mungkin bawa keluarga, atau kegiatan wisuda,” ucap Singgih.
Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY Bobby Ardyanto Setyo Ajie mengatakan iklim usaha pasca pandemi mulai memasuki grafik positif untuk wisata.
BACA JUGA: Pemuda Ini Ungkap Alasannya Buka Wisata di Area Terpencil Gunungkidul
“Dari 13 usaha jasa pariwisata 90% sudah bergerak, terbukti dari mulai destinasi, biro perjalanan wisata, hotel dan restaurant, jasa boga, pemandu wisata, event organizer, transportasi darat, dan udara semua bergerak dan beraktivitas secara bisnis,” ucap Bobby.
Kondisi yang ada menandakan pergerakan ekonomi yang sangat positif. Meski begitu, Bobby juga menyebut pariwisata adalah industri yang sangat sensitif terhadap isu, regulasi, dan keamanan. “Maka dari itu industri berharap pemerintah bisa menjaga iklim positif ini sehingga sustainable economic dan tourism bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Solo Traveling sedang Tren, Ini 5 Negara Terbaik bagi Para Solo Traveler
- Penasaran Naik Lamborghini di Sirkuit Balap, Ini Simulatornya Pertama di Asia
- Festival Cokelat Nglanggeran Segera Digelar, Bermacam Produk Cokelat Bakal Dihadirkan
- Digelar Lagi, Ini Jadwal Festival Prawirotaman dan Fashion on the Street Prawirotaman
- Ini Dia Surganya Solo Traveler di Asia Tenggara
Advertisement
KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement