Advertisement
Sejumlah Bangunan Peninggalan Portugis yang Cocok Dikunjungi untuk Wisata Sejarah
Minggu, 16 Oktober 2022 - 23:17 WIB
Lajeng Padmaratri

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Selain peninggalan kolonial Belanda, sejumlah daerah di Indonesia juga dihiasi oleh bangunan yang ditinggalkan bangsa Portugis. Saksi sejarah tersebut kini menjadi pilihan wisata yang menyimpan banyak cerita.
Menurut sejarah, bangsa Portugis berhasil merebut Malaka pada 15 Agustus 1511. Mereka kemudian menguasai Maluku untuk memanfaatkan kekayaan rempah-rempahnya.
Selama menduduki Maluku, bangsa tersebut juga mendirikan bangunan, terutama benteng, sebagai bentuk pertahanan ketika terlibat pertempuran. Kini, peninggalan tersebut masih berdiri tegak meski beberapa di antaranya sudah direnovasi.
Benteng Tolukko
Benteng Tolukko atau disebut juga Benteng Hollandia merupakan benteng peninggalan bangsa Portugis di Indonesia yang dibangun pada tahun 1540 oleh seorang panglima Portugis bernama Fransisco Sereo.
Benteng ini berada di Kelurahan Sangadji, Kota Ternate, Maluku Utara. Sayangnya setelah direnovasi pada 1996, keaslian dari bangunan seperti terowongan bawah tanah yang berhubungan langsung dengan laut justru dihilangkan.
Benteng Oranje
Di kota yang sama, ada juga peninggalan Portugis lainnya yaitu Benteng Oranje. Destinasi wisata itu terletak di Kelurahan Gamalama, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, Maluku Utara.
Benteng Oranje ini dulunya adalah sebuah peninggalan dari bangsa Portugis yang dihuni oleh orang-orang Melayu. Namun, oleh Belanda benteng tersebut dipugar kembali dan dijadikan sebagai pusat pemerintahan tertinggi Hindia Belanda yang dipimpin langsung oleh Gubernur Jenderal VOC Pieter Both, Laurenz Reaal, Herald Reyist dan J.C Coum.
Gereja Tugu
Portugis juga memiliki peninggalan di DKI Jakarta, tepatnya di Jakarta Utara. Peninggalan bangsa Portugis ini bernama Gereja Tugu. Beberapa makam keturunan Portugis pun bisa dijumpai di kawasan gereja tersebut.
Bentuk asli bangunan yang berusia lebih dari dua abad ini masih dipertahankan. Hingga kini, Gereja Tugu masih tetap dipakai umat Kristen keturunan Portugis yang sudah berbaur dengan warga Jakarta lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Menikmati Wisata Sungai di Canden Bantul
- Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
- Daftar Tempat Wisata dengan Antrean Terlama, Pengunjung Harap Bersabar
- Pakar UGM: DIY Perlu Kembangkan Wisata Weekdays
- Menikmati Keindahan Danau Baikal di Siberia Tenggara, Tertua di Bumi Berusia 25 Juta Tahun
Advertisement

Tarif dan Jadwal Sinar Jaya, Jogja-Parangtritis dan Jogja-Pantai Baron Gunungkidul
Jogja
| Jum'at, 13 Juni 2025, 08:17 WIB
Advertisement

BSU Cair Juni Ini! BPJS Ketenagakerjaan Imbau 330.472 Pekerja di DIY untuk Melakukan Validasi Data Melalui Aplikasi JMO, Begini Caranya
Lifestyle
| Kamis, 12 Juni 2025, 11:27 WIB
Advertisement
Advertisement
Advertisement