Advertisement
Salah Kaprah, Ini Makna Healing yang Sesungguhnya

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kata healing belakangan sering muncul dalam percakapan sehari-hari anak-anak kaum milenial. Biasanya kata ini merujuk pada kegiatan liburan dan refreshing.
Namun benarkah demikian?
Advertisement
Pernah diberitakan Harianjogja.com sebelumnya, Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Galang Lufityanto, S.Psi., M.Psi., Ph.D., menyebutkan ada salah kaprah tentang konsep healing yang berkembang di masyarakat. Konsep healing saat ini dimaknai dengan liburan atau staycation. Padahal healing adalah proses penyembuhan diri secara psikologis.
"Healing itu proses membuat psikologis kita jadi sehat lagi atau proses menyembuhkan, mengobati diri secara psikologis," terangnya.
Galang menjelaskan liburan bisa menjadi pilihan healing apabila persoalan yang dihadapi terkait dengan padatnya pekerjaan sehingga tidak punya waktu untuk beristirahat. Healing dengan liburan atau staycation menjadi cara yang pas untuk mengurai kelelahan kerja atau burn out.
Baca juga: Sedikit-Sedikit Healing, Cara Generasi Stroberi Sembuhkan Depresi
Healing menurutnya bukan identik dengan liburan. Namun bisa dilakukan dengan membuat proyek-proyek kecil di rumah. Misalnya mengerjakan hobi seperti mendesain, memasak, menjahit, dan lainnya. Dengan melakukan aktivitas ringan yang bisa menghasilkan sesuatu dengan cepat bisa menjadikan diri merasa lebih bahagia karena mampu mencapai tujuan.
Healing dikatakan Galang harus disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi. Sebelum melakukan healing sebaiknya mencari akar persoalan yang dihadapi dan menyelesaikannya.
"Cari dulu problemnya apa baru healing. Misal karena ada masalah dengan rekan kerja atau atasan lalu healing dengan liburan atau staycation jadi tidak cocok malah seperti melarikan diri," ucapnya.
Ada berbagai cara untuk healing. Tidak harus selalu dengan berlibur atau staycation di hotel mahal. Ada sejumlah cara sederhana yang bisa dilakukan tanpa harus pergi jauh dan mengeluarlan banyak biaya.
Salah satunya adalah dengan mindfulness. Teknik ini melatih fokus untuk memahami diri sendiri dengan apa yang dirasakan dan dialami.
“Mindfulness ini adalah salah satu teknik healing yang cukup efektif. Contohnya bisa dengan relaksasi seperti meditasi mapun mengatur pernafasan,” jelasnya Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Psikologi UGM ini.
Cara lain yang bisa dilakukan untuk healing adalah dengan journaling. Journaling bermanfaat dalam mengekspresikan atau mencurahkan tentang apa yang dirasa maupun dipikirkan. Teknik ini bisa dilakukan dengan cara konvensional seperti menulis jurnal harian. Bisa juga dilakukan dengan journaling estetik seperti doodling, melukis, dan mewarnai.
“Dengan journaling jadi bisa melihat lagi persoalan yang dialami. Kadang kita terbebani karena semua yang dipikirkan tidak pernah dicerna, problemnya dimana, karena tidak pernah dituangkan dalam bentuk apapun sehingga tidak tersentuh dengan baik,” urainya.
Galang menyampaikan healing ini perlu direncanakan dan jangan bersifat implusif. Selain itu, healing sebaiknya dilakukan dengan memerhatikan sumber daya yang kita punya.
“Pilih healing yang tidak memberatkan baik dari sisi keuangan maupun waktu,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pakar UGM: DIY Perlu Kembangkan Wisata Weekdays
- Menikmati Keindahan Danau Baikal di Siberia Tenggara, Tertua di Bumi Berusia 25 Juta Tahun
- Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati
- Hindari Macet dengan Liburan Staycation, Ini Tipsnya
- Mengenal Fenomena Set Jetting dalam Berwisata, Ini Rekomendasi Lokasinya di Beberapa Kota
Advertisement

Di Pasar Beringharjo Kini Ada Layanan KB Pemasangan Kontrasepsi Gratis, Cek Jadwalnya
Advertisement

Manfaat Kopi Hitam Tanpa Gula, Rendah Kalori Membantu Meningkatkan Metabolisme
Advertisement
Berita Populer
Advertisement