Advertisement
Tarian Solo Barong Melantai di Sleman, Akulturasi Budaya Indonesia-India

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Komunitas Queen Bee United menarikan Solo Barong yang merupakan akulturasi budaya Indonesia dan India di acara Hollynight, di Sleman City Hall, Sleman belum lama ini. Dengan menggunakan topeng barong candramawa, para anggota komunitas menyemarakkan dan menghibur para pengunjung di event midnight sale.
Ukiran yang ada di kepala barong memperlihatkan lima senjata dan orang yang sedang bertapa. Lima senjata merupakan simbol untuk melawan dan memerangi molimo (mendem, mandat, medok, maem, dan maling). Dalam nilai Islam, khususnya di Jawa, jika semua hal itu tidak bisa dikendalikan, maka akan mendatangkan kehancuran akhlak. Senjata itu berupa trisula, tombak, keris, kapak dan cakra.
Advertisement
Adapula simbol manusia bertapa, yang menunjukan bahwa manusia bisa menemukan ketenangan dan mengendalikan diri, apabila menghindari segala macam godaan dan hal-hal buruk tersebut. Koordinator Hollynight Queen Bee, Mastin, mengatakan apabila acara ini diharapkan bisa menyampaikan pesan untuk mengisi kekosongan hati dan semakin menghidupkan jiwa melalui akulturasi budaya lokal dan internasional.
"Kami ingin setiap orang paham dan juga lebih menghargai budaya sendiri dan juga sebagai jalan untuk pengemasan budaya yang dapat dinikmati oleh orang banyak," katanya.
Selain tari solo barong, ada pula penampilan tari topeng ireng mix arabic Bollywood, pembacaan puisi, sampai pertunjukan musik. "Kami turut memeriahkan acara dengan menampilkan minat dan bakat para member, sehingga kami mengambil tema Hollynight yang artinya jiwa. Hampir 85 persen member sangat menggemari bidang seni dan budaya," kata Angela sebagai Koordinator Event Queen Bee.
Melalui banyak acara akulturasi budaya, Angela berharap ke depannya hubungan kedua negara semakin baik dan berkembang maju. Dari sisi internal, anggota komunitas juga bisa semakin mengembangkan bakat-bakat yang positif. Queen Bee United merupakan komunitas yang berada dalam naungan Pratin Foundation, yayasan yang berpusat di India.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Pakar UGM: DIY Perlu Kembangkan Wisata Weekdays
- Menikmati Keindahan Danau Baikal di Siberia Tenggara, Tertua di Bumi Berusia 25 Juta Tahun
- Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati
- Hindari Macet dengan Liburan Staycation, Ini Tipsnya
- Mengenal Fenomena Set Jetting dalam Berwisata, Ini Rekomendasi Lokasinya di Beberapa Kota
Advertisement

Truk Bermuatan Batu Alam Kecelakaan Tunggal di Piyungan, Sopir Meninggal di Tempat
Advertisement

Bukan Urutan Ke-2, Pengeluaran Warga Kota Jogja Tertinggi Ke-4 Nasional
Advertisement
Berita Populer
Advertisement