Advertisement

Promo November

Hotel Unik di Bekas Tambang, Begini Cerita Pengalaman Tamu Tidur di Bawah Tanah

Lajeng Padmaratri
Senin, 12 Juni 2023 - 12:47 WIB
Lajeng Padmaratri
Hotel Unik di Bekas Tambang, Begini Cerita Pengalaman Tamu Tidur di Bawah Tanah Hotel unik di Inggris dibangun di bekas tambang batu tulis. Tamu dapat merasakan pengalaman tidur di bawah tanah. - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, WALES—Sebuah hotel bernama Deep Sleep di Snowdonia, Wales Utara, Inggris baru dibuka pada awal tahun ini. Uniknya, hotel itu memiliki kamar yang terletak 419 meter di bawah pegunungan Snowdonia.

Hotel itu dibangun di bekas tambang batu tulis. Siapapun yang menginap di sana bisa merasakan pengalaman tidur di bawah tanah dan tempat terdalam di planet ini.

Advertisement

Melansir Mirror, Hotel Deep Sleep terdiri dari empat kamar ‘kabin’ dengan dua tempat tidur single dan kamar ‘gua romantis’ dengan tempat tidur besar untuk dua orang. Kamar itu hanya dapat disewa satu hari dalam seminggu, yaitu pada Sabtu malam hingga Minggu pagi.

Dari sudut pandang para tamu, petualangan mereka dimulai pada pukul 17:00 pada Sabtu malam waktu setempat ketika mereka berjumpa dengan pemandu mereka di dekat Blaenau Ffestiniog sebelum berjalan kaki selama 45 menit ke pegunungan.

Di ujung bukit yang curam namun cukup indah, terdapat sebuah pondok kecil tempat semua orang mengenakan helm, tali pengaman ringan, dan sepatu bot yang bagus. Di pondok itu, tamu harus siap untuk terjun ke dalam kegelapan tambang batu tulis terbengkalai yang terbesar dan terdalam di dunia.

Rute turun itu curam dan menantang, dengan tangga penambang kuno, dan jembatan tua. Sepanjang perjalanan selama satu jam, seorang instruktur akan memberikan banyak informasi tentang sejarah tambang itu, sekaligus membawa para tamu ke titik lebih dari 400m di bawah tanah. Sebuah pintu baja besar menandai akhir perjalanan dan pintu masuk ke ruang Deep Sleep.

Di dalamnya ada beberapa kabin kecil yang dilengkapi dengan tempat tidur untuk satu orang, meja, dan lampu kecil, serta gambar interior tambang yang indah di dinding. Beberapa kabin sebenarnya dibangun di atas batu tambang itu sendiri, jadi sulit untuk melupakan seberapa besar timbunan tanah yang menumpuk di atas Anda bahkan saat Anda berbaring di tempat tidur.

Selain kamar, hal menarik untuk dibahas adalah sajian yang ditawarkan. Para tamu disuguhi makanan bergaya ekspedisi untuk dinikmati di meja piknik tertutup yang besar sebelum mereka diarahkan ke tempat tidur.

Instruktur dan anggota staf teknis akan tetap berada di kabin mereka sendiri di Deep Sleep pada malam hari, yang berarti para penjelajah malam tidak akan ditinggalkan sendirian di tambang kapan pun.

Pada pukul 08.00 pagi, setelah matahari terbit dan menyinari dunia jauh di atas, secangkir teh atau kopi yang menghangatkan bisa dinikmati setiap orang sebelum mereka menuju ke permukaan dan kembali ke rumah.

"Para tamu yang telah tinggal di sana benar-benar menyukainya. Mereka menyukai keunikannya, persahabatan di malam hari, dan perasaan berada jauh dari peradaban,” kata Manajer Operasional Mike Morris dikutip dari Mirror, Senin (12/6).

“Para tamu mengatakan bahwa mereka memiliki tidur malam yang lebih nyenyak daripada yang pernah mereka lakukan di rumah, bisa jadi tidur malam terbaik dalam hidup mereka."

Ia mengatakan bahwa untuk menginap di Deep Sleep, harga kamar permalamnya ialah £350 atau Rp6,5 juta untuk kamar kabin dan £550 atau Rp10,2 juta untuk kamar gua romantis.

"Target pasar kami adalah mereka yang sedikit lebih suka berpetualang dan ingin mencoba sesuatu yang berbeda dari hotel dan glamping. Tidak ada yang seperti ini di tempat lain di Inggris Raya," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Mirror

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Jumat 22 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jogja
| Jum'at, 22 November 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Semakin Tinggi Konsumsi Gula Kian Berpotensi Depresi

Lifestyle
| Kamis, 21 November 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement