Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu
Advertisement
Harianjogja.com, ISTANBUL—Sebuah penjara kontemporer pertama di ibu kota Kekaisaran Ottoman, Istanbul, Turki pernah menampung beberapa narapidana terkemuka di dunia. Siapa sangka, penjara itu berubah menjadi hotel mewah bintang lima.
Dilansir dari Anadolu, penjara yang berlokasi di distrik bersejarah Sultanahmet ini sangat istimewa karena dibangun di dekat bangunan paling menakjubkan dalam sejarah Bizantium dan Ottoman. Antara lain Masjid Biru abad ke-17, Hagia Sophia abad ke-6, Basilica Cistern, dan istana Ottoman Topkapi.
Advertisement
Penjara ini dibangun pada tahun 1918-1919, sebagai contoh arsitektur neo-klasik Turki dengan penekanan pada lengkungan runcing, ubin hiasan, kubah dan menara yang dramatis. Gaya yang muncul pada tahun 1919 ini didasarkan pada ide artistik Ziya Gokalp, seorang penulis dan sosiolog terkenal Turki.
Penjara ini juga terletak di sebelah gedung pengadilan kota, yang awalnya dibangun pada tahun 1845 sebagai universitas. Sebuah prasasti dalam bahasa Ottoman di gerbang utama gedung menyatakan bahwa nama fasilitas tersebut adalah "Penjara Pembunuhan Ibu Kota".
Pada tahun 1955-1956, ketika bangunan tersebut rusak, penjara tersebut ditinggalkan dan digunakan sebagai gudang umum. Para narapidana pun dipindahkan ke penjara Bayrampasa.
Selain tahanan laki-laki pada umumnya, perempuan dan pemuda juga pernah ditahan di sana, bersama dengan sejumlah artis dan tokoh politik terkenal, termasuk penyair Nazım Hikmet, pemimpin komunis Mihri Belli, novelis Orhan Kemal, penulis skenario Vedat Turkali, dan Aziz Nesin, seorang tokoh kontroversial-humoris yang menerbitkan lebih dari 100 buku.
Setelah lama diabaikan, proyek pembangunan kembali untuk mengubah bangunan menjadi hotel direncanakan karena signifikansi sejarah dan arsitektur bangunan tersebut. Tempat yang dulunya merupakan benteng suram untuk memenjarakan para penulis dan politisi pembangkang Turki, akhirnya dibuka kembali sebagai hotel mewah yang intim pada tahun 1996.
Namun beberapa elemen penjara asli masih dapat dilihat di seluruh hotel; pintu kayu asli, lorong melengkung, pilar marmer, beberapa ukiran narapidana, dan ubin yang dilukis dengan tangan di lobi. Ubin yang banyak digunakan pada fasad eksterior adalah karya Hafiz Mehmed Emin, seniman terkenal pada masa itu.
Dengan tembok-tembok di antara sel-sel bekas dirobohkan untuk menciptakan ruangan-ruangan luas yang diterangi oleh jendela-jendela, dan halaman tengahnya dipenuhi tanaman dan kicau burung, penjara tersebut kini justru jadi tempat yang memikat untuk singgah saat berwisata.
Area tertutup, tempat para narapidana pernah berolahraga, dirancang sebagai ruang serbaguna untuk memenuhi segala kebutuhan pengunjung dan kini berisi restoran dan teras taman. Di kamar mewahnya, hotel ini menawarkan kamar mandi marmer lengkap dengan bak rendam dan TV plasma besar.
BACA JUGA: Unik, Ada Lampu Bangjo Khusus Unta di Tengah Gurun Pasir
“Ada banyak penjara lain di distrik lain di Istanbul pada era itu tetapi penjara ini (Penjara Sultanahmet) beroperasi sebagai penjara terkemuka. Banyak orang dari dunia sastra dan politik menjalani hukuman mereka di sini,” jelas Atilla Ozturk, General Manager Astay Real Estate.
Hotel berusia satu abad ini, yang sekarang disebut 'Four Seasons', adalah hotel pemenang penghargaan atas layanan tingkat atas, masakan, dan keanggunannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Anadolu
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Solo Traveling sedang Tren, Ini 5 Negara Terbaik bagi Para Solo Traveler
- Penasaran Naik Lamborghini di Sirkuit Balap, Ini Simulatornya Pertama di Asia
- Festival Cokelat Nglanggeran Segera Digelar, Bermacam Produk Cokelat Bakal Dihadirkan
- Digelar Lagi, Ini Jadwal Festival Prawirotaman dan Fashion on the Street Prawirotaman
- Ini Dia Surganya Solo Traveler di Asia Tenggara
Advertisement
Jadwal Terbaru KA Bandara YIA Xpress Jumat 22 November 2024
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement