Advertisement
Harga Tiket Masuk Museum Benteng Vredeburg dan Jam Buka
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Museum Benteng Vredeburg merupakan saksi bisu dari berbagai peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, terutama yang berkaitan dengan perjuangan kemerdekaan. Museum ini jadi salah satu yang sering dikunjungi wisatawan saat berkunjung ke Jogja.
Dilansir dari situs Vredeburg.id, bangunan museum ini merupakan bekas benteng Belanda yang dibangun pada abad ke- 18 dan masih berdiri kokoh hingga saat ini. Selain punya daya tarik bangunan, museum ini juga menampilkan koleksi artefak, foto, dan dokumentasi yang menggambarkan perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaannya, yang dapat menambah wawasan pengunjung.
Advertisement
Benteng Vredeburg pertama kali dibangun pada tahun 1760 atas perintah dari Sri Sultan HB I dan permintaan pihak pemerintah Belanda yang saat itu dipimpin oleh Nicholaas Harting yang menjabat sebagai Gubernur Direktur Pantai Utara Jawa. Adapun dalih awal tujuan pembangunan benteng ini adalah untuk menjaga keamanan Keraton Jogja. Akan tetapi, maksud sebenarnya dari keberadaan benteng ini adalah untuk memudahkan pengawasan pihak Belanda terhadap segala kegiatan yang dilakukan pihak Keraton Jogja.
BACA JUGA: Harga Tiket Masuk Museum Jogja Kembali dan Jam Buka
Pembangunan benteng pertama kali hanya mewujudkan bentuk sederhana, yaitu temboknya yang hanya berbahan tanah, ditunjang dengan tiang-tiang yang terbuat dari kayu pohon kelapa dan aren, dengan atap ilalang.
Bangunan tersebut dibangun dengan bentuk bujur sangkar yang di keempat ujungnya dibangun bastion. Oleh Sri Sultan HB IV, keempat sudut itu diberi nama Jaya Wisesa (sudut barat laut), Jaya Purusa (sudut timur laut), Jaya Prakosaningprang (sudut barat daya), dan Jaya Prayitna (sudut tenggara).
Kemudian pada masa selanjutnya, gubernur Belanda yang bernama W.H. Van Ossenberg mengusulkan agar benteng ini dibangun lebih permanen dengan maksud agar keamanan yang lebih terjamin. Kemudian pada tahun 1767, pembangunan benteng mulai dilakukan di bawah pengawasan seorang arsitek Belanda bernama Ir. Frans Haak dan pembangunannya selesai pada tahun 1787.
Setelah pembangunan selesai, benteng ini diberi nama "Rustenburg" yang berarti benteng peristirahatan.
Pada tahun 1867, terjadi gempa hebat di Yogyakarta dan mengakibatkan banyak bangunan yang runtuh, termasuk Rustenburg. Setelah diadakan pembangunan kembali, benteng Rustenburg ini diubah namanya menjadi "Vredeburg" yang berarti benteng perdamaian. Hal ini sebagai wujud simbolis manifestasi perdamaian antara pihak Belanda dan Keraton Jogja.
Museum ini buka setiap hari kecuali hari libur nasional. Adapun pada hari Senin hingga Kamis mulai pukul 08.00 WIB hingga 20.00 WIB, lalu Jumat-Minggu pukul 08.00-22.00 WIB.
BACA JUGA: Harga Tiket Masuk Terbaru dan Jam Buka Kids Fun Park Jogja
Untuk harga tiket masuknya murah-meriah. Pengunjung dewasa pribadi dikenakan HTM Rp3.000, namun jika berombongan minimum 20 orang maka dikenakan Rp2.000 perorang.
Sementara itu, bagi pengunjung anak-anak dikenakan HTM Rp2.000 perorang. Namun, jika berombongan minimum 20 orang maka dikenakan Rp1.000 perorang. Pengunjung asing dikenakan HTM Rp10.000 perorang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Solo Traveling sedang Tren, Ini 5 Negara Terbaik bagi Para Solo Traveler
- Penasaran Naik Lamborghini di Sirkuit Balap, Ini Simulatornya Pertama di Asia
- Festival Cokelat Nglanggeran Segera Digelar, Bermacam Produk Cokelat Bakal Dihadirkan
- Digelar Lagi, Ini Jadwal Festival Prawirotaman dan Fashion on the Street Prawirotaman
- Ini Dia Surganya Solo Traveler di Asia Tenggara
Advertisement
Advertisement
Tempe Baik untuk Jantung, Perhatikan Cara Mengolahnya
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement