Advertisement

Menikmati Pesona Alam dan Nuansa Pedesaan Tepi Kali Oya dari Atas Kano

Jalu Rahman Dewantara
Sabtu, 11 Agustus 2018 - 19:17 WIB
Nina Atmasari
Menikmati Pesona Alam dan Nuansa Pedesaan Tepi Kali Oya dari Atas Kano Seorang pengunjung tengah menikmati susur sungai oya menggunakan kano di sekitar wisata Wulenpari, Desa Beji, Kecamatan Patuk. - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Keasrian alam yang berpadu dengan bangunan tradisional khas Jawa menjadi andalan obyek wisata Wulenpari, Desa Beji, Kecamatan Patuk Gunungkidul.

Sejumlah pesona alam yang bakal dinikmati wisatawan salah satunya rerimbunan pohon yang berjejer rapi di sepanjang Sungai Oya. Di antara pepohonan tersebut terselip sebuah bangunan tradisional khas Jawa yang sebagian besar terbuat dari kayu. Fungsi bangunan tersebut sebagai restoran dan tempat penginapan.

Advertisement

Pemilik Wulenpari, Aminuddin Aziz mengatakan, tempat ini mulai dibuka pada pertengahan 2018. Tepatnya beberapa hari usai Hari Raya Idul Fitri.

Diungkapkan Aziz di wisata Wulenpari ini pengunjung bisa merasakan sensasi menyusuri Sungai Oya menggunakan perahu kecil ataupun kanno. Tarifnya Rp25.000 per perahu.

Selain menikmati sensasi bermain air, pengunjung juga bisa merasakan kuliner tradisional yang disajikan di restoran yang lokasinya tepat di pinggir sungai Oya.

Adapun menu yang disajikan meliputi sayur lodeh, tempe goreng, sambel, dan hidangan tradisional lainnya. Harga satu paket kuliner ini berkisar Rp15.000-Rp25.000.

"Menu tersebut berubah tiap hari menyesuaikan dengan suasana alam dan kehidupan masyarakat di dusun ini, kalau ada yang request menu lain kami juga menyediakan," kata Aziz kepada Harianjogja.com, Jumat (10/8/2018).

Aziz mengatakan bagi pengunjung yang datang malam hari terutama saat bulan purnama maka akan bisa menyaksikan hiburan tari dan musik tradisional. Para talentnya didatangkan langsung dari sanggar seni di Jogja.

Dia mengungkapkan dirinya sengaja mengkonsep restoran dan tempat penginapan tersebut berada di pinggir sungai Oyo agar pengunjung bisa merasakan sensasi menyatu dengan alam.

Dampak perekonomian dari berkembangnya Wulenpari tidak hanya dinikmati oleh satu dua orang saja, tapi juga pada masyarakat sekitar. Sebab, Aziz turut mengajak warga kerjasama. Salah satunya dengan ikut serta menyajikan hidangan tradisional.

"Ke depan kami juga akan membuka pasar tradisional yang menyajikan sayur dan buah hasil panen warga sini yang dibuka tiap hari Minggu pagi," kata Aziz.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Kamis 25 April 2024, Tiket Rp50 Ribu

Jogja
| Kamis, 25 April 2024, 03:37 WIB

Advertisement

alt

Tingkat Kolesterol Bisa Diturunkan dengan Beberapa Suplemen

Lifestyle
| Selasa, 23 April 2024, 11:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement