Advertisement

Sate Kambing Balai Kota Sajikan Hidangan Tanpa Prengus

ST15
Senin, 27 Agustus 2018 - 17:35 WIB
Maya Herawati
Sate Kambing Balai Kota Sajikan Hidangan Tanpa Prengus Warung Sate Kambing depan Balai Kota Jogja - Harian Jogja/Lajeng Padmaratri

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Penyuka olahan daging kambing kerap mengeluh masakan yang prengus atau berbau. Namun di kedai Sate Kambing Balai Kota, kualitas daging dipilih yang baik, daging empuk dan tidak prengus.

Pengelola kedai Sate Kambing Balai Kota memilih bagian paha pada kambing untuk dijadikan sate. Pemilihan ini dikarenakan bagian paha merupakan bagian daging yang paling bagus dan empuk jika diolah dengan baik.

Advertisement

“Sebenarnya kedai sate kambing kami itu adalah unit usaha dari Sekolah Gajahwong,” kata Faiz Fakhruddin, pemilik usaha, belum lama ini. Perlu diketahui, Sekolah Gajahwong merupakan sekolah yang diperuntukkan untuk warga kurang mampu. Selama ini, pendanaan sekolah ini diperoleh dari unit-unit usaha yang dilakukan secara mandiri, beberapa di antaranya ialah peternakan kambing dan kedai Sate Kambing Balai Kota.

Awalnya sekolah ini memiliki peternakan kambing dan biasa menjual hasil panennya ke pasar. Namun seiring berjalannya waktu, Faiz memilih memulai usaha sate kambing dengan produksi sendiri pada 2017.

Berlokasi di Jalan Kusumanegara Jogja tepatnya di selatan Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa, kedai ini menawarkan berbagai menu berbahan dasar kambing. Tidak hanya sate, ada juga tongseng, tengkleng, gulai, nasi goreng, hingga sate klathak. Kedai Sate Kambing Balai Kota juga menyediakan susu kambing murni.

Untuk mendapatkan satu porsi sate kambing, Anda cukup merogoh kocek seharga Rp22.000. Dalam penyajiannya, Anda akan disuguhi sepiring hidangan berisi lima tusuk sate kambing dengan bumbu kecap bercampur irisan bawang merah dan irisan cabai, serta berbagai lalapan, seperti kubis, tomat, dan mentimun. Bagi Anda yang bukan penggemar kuliner pedas, tak perlu khawatir sebab Anda juga bisa memesan sambal kecap tanpa cabai.

“Karakter Jogja untuk sate kan pakai bumbu kecap. Nah, kami masih mempertahankan itu, tapi kami bikin fermentasi kecap untuk bumbu bakarnya, nanti bumbu sambal untuk penyajian kami ikut standar saja,” jelas Faiz.

Saat dimakan, bau khas kambing telah berganti dengan aroma daging bakar yang menggoda selera. Ukuran daging yang tidak begitu besar serta lama pembakaran yang pas membuat sate kambing ini tidak alot.

Lain halnya dengan sate klathak. Bedanya dengan sate biasa yang ditusuk lidi, sate klathak ditusuk menggunakan besi. Selain itu, sate klathak juga disajikan dengan kuah serupa gulai yang bercita rasa asin, dibandingkan sate biasa yang cenderung manis. Sate khas dari Bantul ini turut disajikan di kedai ini dengan harga yang sama.

Meski begitu, menu lain tidak lantas menjadi sepi peminat. Syarif, salah seorang karawan Sate Kambing Balai Kota mengatakan tengkleng sedang menjadi favorit pengunjung. “Dalam sehari bisa lebih banyak yang pesan tengkleng. Mungkin yang dicari itu sensasi nyesep sumsum dan nyari daging di tulangnya itu ya,” ujarnya.

Umumnya, kedai ini ramai pengunjung saat jam makan siang terutama oleh pegawai kantoran dan mahasiswa. Anda bisa berkunjung ke kedai ini setiap hari Minggu hingga Jumat, setiap pukul 09:00 hingga 16:00 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : ST15

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Angka Kecelakaan Lalu Lintas di Kulonprogo Menurun 26 Persen Selama Libur Lebaran 2024

Kulonprogo
| Kamis, 18 April 2024, 06:47 WIB

Advertisement

alt

Tak Cuma Paru-Paru, Peneliti Sebut Vape Juga Bisa Merusak Jantung

Lifestyle
| Selasa, 16 April 2024, 22:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement