Advertisement

WISATA DIY: Bermain Air di Kedung Watu

Salsabila Annisa Azmi
Rabu, 03 Oktober 2018 - 17:35 WIB
Maya Herawati
WISATA DIY: Bermain Air di Kedung Watu Kedung Watu, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) - Harian Jogja/Salsabila Annisa Azmi

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Wisata alam di kawasan Sedayu, Bantul mulai menunjukkan geliatnya. Berbagai wisata alam buatan warga lokal mulai bermunculan dan menjadi daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Salah satunya adalah Wisata Alam Spot Foto Kedung Watu. Warga sekitar biasa menyebutnya sebagai Watu Tumpuk.

Terletak di Dusun Brongkol, Sedayu, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), wisata ini menawarkan sensasi bermain air sungai yang terletak di sekitar pematang sawah milik warga. Tak sekadar aliran sungai yang jernih, batu-batu sungai yang disusun vertikal oleh warga menghiasi sepanjang sungai sekitar 200 meter. Biasanya para wisatawan akan bermain air di Kedung Watu sambil berswafoto dengan pemandangan batu bertumpuk.

Advertisement

Spot foto berbasis alam satu ini langsung menarik perhatian para wisatawan. Bermula dari satu wisatawan yang berkunjung dan menyebarkan foto Kedung Watu di media sosial, kemudian datanglah banyak wisatawan baik berupa keluarga kecil, perorangan maupun rombongan. Bahkan pernah ada rombongan wisatawan asal Belanda yang datang untuk berfoto-foto sambil bermain air.

Batu sungai yang disusun secara vertikal tersebut merupakan terobosan kreatif dari warga Dusun Brongkol. Pada Februari 2018 para pemuda dusun mengumpulkan batu sungai yang terletak di bantaran sungai dan menyusunnya dengan hati-hati.

Susunan batu sungai terdiri atas batu pipih dan batu bulat. Para pemuda dusun rajin memeriksa keadaan tumpukan batu, apabila ada tumpukan yang roboh, mereka segera membenahinya.

Akses jalan menuju Kedung Watu sudah mulus beraspal. Di sepanjang perjalanan, wisatawan akan disambut dengan hutan jati di kanan dan kiri jalan. Beberapa rumah penduduk dan aktivitas warga dusun juga akan menyapa pandangan wisatawan.

Sebelum menuju ke sungai Kedung Watu, wisatawan akan menuruni tangga yang terbuat dari bebatuan sungai. Menurut pemuda dusun sekitar, tangga dari bebatuan itu telah ada sejak zaman kakek dan nenek buyut mereka masih hidup.

Wisata alam ini sepenuhnya dikelola oleh warga Dusun Brongkol. Awalnya sungai di sekitar pematang sawah hanya dimanfaatkan sebagai irigasi. Ide pun muncul dari Camat Sedayu, Fauzan Muarifin untuk membentuk kawasan wisata di Kecamatan Sedayu.

Warga pun menyambut dengan baik ide tersebut dan menawarkan Watu Tumpuk sebagai ikon Dusun Brongkol. "Wisata ini nantinya akan mengarah ke balancing art [seni menumpuk batu], nantinya warga akan dilatih untuk membuat itu," kata Fauzan belum lama ini.

Kuliner dan Kerajinan

Meskipun menawarkan keindahan alami khas warga dusun yang jarang ditemukan di tempat lain, wisata alam ini belum mematok harga tiket masuk. Semua keindahan Kedung Watu tersaji secara gratis. Fauzan mengatakan wisata tersebut masih akan dikembangkan meskipun saat ini sudah banyak diserbu wisatawan, terutama saat akhir pekan. Biasanya wisatawan yang datang berupa rombongan.

"Wisata ini masih akan kami kembangkan. Sebenarnya selain Kedung Watu, Dusun Brongkol juga memiliki kuliner dan kerajinan khas. Kulinernya emping garut dan kerajinannya ada kerajinan tas rajut, itu di sekitar sungai Kedung Watu," kata Fauzan.

Selain pengembangan wisata Kedung Watu sendiri, saat ini warga tengah merencanakan pembuatan ruang terbuka hijau di sekitar sungai. Wahana tambahan juga sedang dipersiapkan. Tujuannya agar wisatawan memiliki alternatif daya tarik saat musim kemarau dan air sungai sedang surut.

Sedangkan lahan parkir tengah diperluas saat ini. Beberapa minggu lalu warga kedatangan tamu rombongan dan merasa lahan parkir harus diperluas. Meski begitu, pemuda sekitar mengatakan setidaknya ada tujuh wisatawan yang datang saat hari biasa. Saat akhir pekan, lebih banyak lagi wisatawan yang berkunjung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Stok Darah di DIY Menipis, PMI: Aktivitas Donor di Luar Belum Banyak

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Hari Kartini 21 April, Ini Ide Ucapannya untuk Dikirim dan Dipasang di Media Sosial

Lifestyle
| Sabtu, 20 April 2024, 19:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement