Advertisement

Restoran di Beijing Ini Pernah Disinggahi Presiden Soekarno

newswire
Jum'at, 16 November 2018 - 09:35 WIB
Maya Herawati
Restoran di Beijing Ini Pernah Disinggahi Presiden Soekarno Restoran Dong Lai Shun di Beijing - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, BEIJING—Jalan-jalan ke Beijing jangan lupa mencicipi kuliner di sana. Ada banyak restoren yang menyediakan kuliner halal. Usia restoran-restoran itu juga cukup tua. Salah satunya dalah Dong Lai Shun.

Uniknya, di restoran ini dipajang foto Presiden Soekarno dalam sebuah bingkai berukuran besar di dinding dekat kasir. Dong Lai Shun adalah restoran halal yang ada di Jalan Wangfujing, distrik Dongcheng, Beijing.

Advertisement

Dalam foto sepia itu Soekarno tampak tersenyum sambil menyematkan sejenis bunga ke kantong baju Mao Zedong, sang pemimpin Tiongkok. Rupanya, Soekarno pernah diundang makan oleh tokoh komunis Tiongkok Mao Zedong di restoran itu.

“Di bawah lukisan itu ditulis keterangan pada 5 Oktober 1965 Ketua Mao mengundang Presiden Soekarno makan di restauran ini,” kata Tony, salah seorang warga Beijing belum lama ini.

Restoran yang sudah ada sejak 1903 itu terkenal karena menyajikan makanan ala hotpot domba, dengan berbagai sayuran, bakso, dan juga daging sapi.

“Ini restoran paling top di sini karena kualitas daging yang dipilih memang yang paling bagus. Harganya mahal, untuk paket komplit satu orang bisa sampai US$30,” kata Tony.

Makanan di Dong Lai Shun sebenarnya adalah maskaan Huaiyang yang merupakan singkatan dari nama daerah; Huaian, Yangzhou, dan Zhejiang. Masakan Huaiyang punya cita rasa manis dan lebih memperhatikan teknik mengiris dan suhu memasak.

Jika ingin lebih nikmat harus ditambah kecap dan minyak wijen. Uniknya, hot pot daging ini disajikan dengan saus kacang di restoran ini.

Restoran itu cukup nyaman untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Para tamu yang datang saat itu kebanyakan adalah keluarga atau grup turis.

Meski demikian, menurut catatan kedutaan Tiongkok,  Soekarno mengunjungi Tiongkok pada 30 September 1956 dalam lawatan selama 17 hari, bukan 1965 seperti yang tertera di lukisan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Sultan Soal Jalan Godean Rusak: Kalau Anggaran Belum Ada Tambal Dulu

Jogja
| Selasa, 19 Maret 2024, 13:07 WIB

Advertisement

alt

Lari Bukan Hanya Olahraga Kardio, Ini Deretan Manfaatnya

Lifestyle
| Senin, 18 Maret 2024, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement