Advertisement
Nasi Kapau Bukittinggi Sajian yang Legendaris, Icip-Icip Yuk
Nik Lis penjual nasi kapau di Bukittinggi, Sumatra Barat - Okezone
Advertisement
Harianjogja.com, BUKITTINGGI—Piknik ke Bukittinggi, Sumatra Barat tak lengkap rasanya jika tak mencicipi hidangan lokal. Salah satu yang legendaris adalah nasi kapau.
Warung penyaji nasi kapau salah satunya adalah Nasi Kapau Ni Lis tempatnya di dekat kawasan Tugu Jam Gadang.
Advertisement
Ni Lis menjelaskan bahwa jam-jam makan siang memang selalu ramai didatangi pemburu makanan. Bicara menu apa yang paling banyak diincar dari nasi kapau, Ni Lis menjelaskan bahwa ada tiga menu yang disukai.
"Menu makanan yang paling banyak diincar itu adalah kikil, dendeng kariang, dan tanjung," ucapnya belum lama ini.
Ni Lis kemudian menuturkan perbedaan nasi kapau dengan nasi padang pada umumnya. Hal paling jelas terlihat adalah di nasi kapau tidak ada lauk ikan laut. Jadi, menu-menu yang disajikan itu biasaya ayam, sapi, atau juga telur. Di beberapa rumah makan nasi kapau juga menyediakan baluik kariang (belut kering).
"Selain tidak ada menu ikan laut, cara menjual nasi kapau juga berbeda dengan nasi padang yang ditempatkan di etalase. Jadi, nasi kapau itu ditempatinnya berjejer menurun kayak gini, masih tradisional lah," kata Nik Lis yang sudah lama berjualan nasi kapau.
Ada hal penting yang kemudian sangat membedakan nasi padang dengan nasi kapau. Adalah cara membuat makanannya. Ya, ternyata nasi kapau itu dibuatnya masih sangat tradisional. Jadi, masaknya itu masih menggunakan kayu.
"Ini yang bikin rasa nasi kapau lebih nikmat dibandingkan nasi padang. Selain rasa yang lebih enak, biasanya makannya jadi lebih harum," ujar Nik Lis.
Nasi kapau secara detail disajikan dengan cara menyiram nasi dengan kuah kikil, kuah hati, dan kuah ayam. Setelah itu, di piring yang sama, penjual akan meletakkan sayur nangka, kacang panjang, ubi kering, lobak, dan jika beruntung Anda akan menemukan jengkol di antara sayuran tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
- Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
- GIPI Sebut UU Kepariwisataan Baru Sejarah Kelam, Ini Alasannya
- Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
- Cantiknya Bangunan Embung di Dataran Tinggi Dieng
Advertisement
Hingga 24 Oktober 2025, PAD Bantul Capai Rp608,9 Miliar
Advertisement
Dokter Anak: Protein Hewani Penting bagi Anak di Bawah 2 Tahun
Advertisement
Advertisement
Advertisement



