Advertisement
Berfoto Epik di Bebatuan Bekas Tambang Watu Giring

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL -- Destinasi wisata Watu Giring di Dusun Jelok, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu bisa menjadi salah satu pilihan menghabiskan waktu libur di Gunungkidul.
Kepala Desa Pacarejo Suhadi mengungkapkan di destinasi wisata ini memiliki daya tarik spot foto dengan struktur bebatuan yang menarik. "Meski dulunya bekas tambang. Kata penggiat seni, orang yang bergelut di fotografi memang menarik tempat ini sebagai destinasi wisata," ujar Suhadi, Jumat (28/12/2018).
Advertisement
Diceritakannya tempat tersebut dulunya merupakan bebatuan yang ditambang untuk keperluan bagian pondasi. Namun ia mengungkapkan kurang mengetahui sejak kapan dimulai penambangan tersebut.
Sejak dikembangkan setahun terakhir sendiri beberapa hal mulai dibenahi untuk semakin menarik wisatawan. Seperti diantaranya gazebo, jalan setapak, kemudian pohon perindang dan beberapa pembangunan lainnya.
Meski sudah dilakukan beberapa pembenahan dikatakan Suhadi masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Seperti halnya cerita di balik tempat itu sendiri. Menurutnya jika tempat tersebut diulas dari awal mula hingga saat ini, akan menjadi sesuatu hal yang menarik.
"Nantinya kami buat buku atau sejenisnya yang dapat menceritakan tempat itu. Namun tentu perlu kehati-hatian pastinya agar tidak ada kekeliruan cerita," katanya.
Selain itu menurutnya perlu tambahan-tambahan spot selfie yang menarik. Jika hal tersebut dapat berjalan beriringan akan menambah wisatawan. Selain itu diharapkan nantinya destinasi wisata tersebut dapat menjadi paket wisata dengan di Jonge maupun Kalisuci.
Suhadi mengatakan ada kendala yang dihadapi untuk pengembangan destinasi wisata tersebut, yaitu masalah pendanaan. Dikatakannya untuk penggunaan dana desa belum bisa dimaksimalkan untuk pengembangan Watu Giring lantaran masih ada sejumlah prioritas lainnya.
Penjaga destinasi Watu Giring, Wiyani mengatakan saat ini jumlah kunjungan wisata memang belum pasti jumlahnya. "Tidak pasti kalau kunjungannya kadang ya ramai, kadang sepi. Untuk saat ini tiket masuk masih seikhlasnya," ujarnya.
Menurut Wiyani memang ada beberapa hal yang ditingkatkan, melihat jika kunjungan ramai. Gazebo yang tersedia masih terlalu sedikit. Begitupun pohon penuduh disana masih belum rindang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Empat Kuliner Jepang yang Jadi Buruan Wisatawan Dunia
- Gen Z Dorong Tren Wisata 2025, Kuala Lumpur dan Bangkok Jadi Favorit
- Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Semarak Merah Putih Berkibar di Candi Prambanan, Borobudur dan Ratu Boko
- Agenda Wisata di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025
- Sendratari Ramayana Prambanan Padhang Bulan Hadirkan Nuansa Magis Bulan Purnama dan Budaya Jawa nan Sakral
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement