Advertisement

Menikmati Gurih Manis Sate Kere di Warung Klangenan Jogja

Riri Rahayuningsih
Sabtu, 06 Juli 2019 - 16:17 WIB
Nina Atmasari
 Menikmati Gurih Manis Sate Kere di Warung Klangenan Jogja Sate kere. - Harian Jogja/Riri Rahayuningsih

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-- Bicara kuliner, Jogja tidak akan kehabisan pilihan. Berbagai kuliner dari berbagai kalangan tersedia di Kota Gudeg ini. Salah satunya sate gembus. Belakangan, jenis kuliner satu ini booming setelah dinikmati Presiden Joko Widodo di Waroeng Klangenan, Jogja.

Sate kere adalah sebutan sajian sate yang terbuat dari tembe gembus, yaitu tempe dari ampas tahu. Oleh karena tidak terbuat dari daging malah dari ampas tahu yang harganya jauh lebih murah, sate gembus sering disebut dengan sate kere. Sate enak ini pun menjadi kuliner yang merakyat.

Advertisement

Dari segi rasa, sate gembus ini mirip sekali dengan rasa tempe. Perbedaannya hanya terletak pada teksturnya yang lebih lembut.

Di Warung Klangenan, pengunjung bisa menikmati sate gembus dengan sensasi yang lebih seru. Pasalnya, di warung yang berlokasi di Jalan Patangpuluhan No. 28, Wirobrajan, Jogja ini pengunjung bisa memanggang sendiri sate gembus yang mereka pesan. Konsep yang dihadirkan di Warung Klangenan memang demikian.

Pengunjung mengambil menu di prasmanan, lantas pelayan memberikan alat pemanggang kecil ke meja, lengkap dengan kipas dan bumbunya.

Warung Klangenan sejatinya merupakan warung angkringan yang dikonsepkan secara lebih modern. Jadi, bentuknya tidak berupa gerobak seperti angkringan pada umumnya, melainkan seperti kafe. Meski lebih modern, harga yang ditawarkan di warung yang berdiri sejak 2013 ini tetap murah.

Satu tusuk sate gembus dihargai sebesar Rp1.000. Selain sate gembus, warung ini juga menawarkan menu angkringan lain dengan harga mulai dari Rp1.000 sampai Rp3.500.

Warung Klangenan buka setiap hari mulai puku 10.00 WIB untuk menu prasmanan. Sementara untuk menu angkringan baru buka mulai pukul 16.00 sampai 23.00 WIB. Jadi, pengunjung baru bisa menikmati sate gembus di Warung Klangenan setelah pukul 16.00 WIB.

“Orang kalau ngangkring kan biasanya sore atau malam. Nah, kenapa kami juga buka pagi itu karena banyak orang, seperti karyawan kantor atau mahasiswa yang ingin makan sambil mengobrol dengan teman-temannya,” kata Satya, salah satu pemilik Warung Klangenan.

Saban hari Warung Klangenan menyediakan menu sebanyak 200 hingga 300 porsi per item. “Karena proses produksi menunya tidak terlalu memakan waktu lama, biasanya kalau sudah mau habis kita produksi lagi,” kata Satya.

Selain menyediakan menu di lokasi, Warung Klangenan juga menerima pesanan. Biasanya pesanan datang untuk keperluan ulang tahun hingga rapat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Gamelan: Problematika, Ekosistem, dan Kemajuan Kebudayaan

Jogja
| Rabu, 04 Desember 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

IDI Online Bagikan Edukasi Ihwal Kesehatan

Lifestyle
| Rabu, 04 Desember 2024, 23:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement