Advertisement
Tradisi Ruwat Rambut Gimbal di Wonosobo, Ganjar Pranowo Terkejut. Ada Apa?

Advertisement
Harianjogja.com, WONOSOBO--Permintaan anak-anak berambut gimbal asal Wonosobo yang mengikuti tradisi Ruwat Rambut Gimbal di Alun-alun Wonosobo, Sabtu (27/7/2019), membuat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terkejut.
Saat ditanya tentang syarat pemotongan rambut gimbalnya oleh Ganjar, anak-anak berambut gimbal tersebut menyampaikan permintaan yang aneh-aneh.
Advertisement
Permintaan seperti laptop, sepeda, gelang, kalung, boneka dan sebagainya mungkin sudah biasa. Namun yang membuat Ganjar terkejut, ada anak yang meminta terasi dan bayam sebagai syarat pemotongan rambutnya. Ada pula yang meminta Klepon, jajanan pasar sebanyak tiga tampah.
Santika Aprilia Putri, 4, misalnya, warga Tumenggungan Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo ini mengaku meminta syarat kepada orang tuanya berupa terasi dan bayam. Saat ditanya Ganjar, April mengaku memang suka dengan terasi.
"Terasi? Kenapa minta terasi? Kamu memang suka terasi ya?" tanya Ganjar sambil mengelus rambut kriwil April.
"Iya pak, rasanya asin, tapi enak," kata April polos.
Ada 12 anak berambut gimbal yang mengikuti prosesi ruwatan potong rambut gimbal tersebut. Dengan telaten, Ganjar menyapa dan menanyai permintaan mereka satu persatu.
Selain April yang meminta terasi, ada pula permintaan unik dari anak bernama Aufa Hawatus Sya'diah. Kepada Ganjar, Aufa mengatakan meminta Klepon sebanyak tiga tampah."Saya minta Klepon pak, tiga tampah," kata Aufa disambut tawa semua masyarakat.
Saat prosesi pemotongan berlangsung, Ganjar juga ikut memotong rambut peserta ruwatan. Dengan hati-hati dan bimbingan sesepuh, Ganjar memangkas rambut gimbal dan meletakkannya di sebuah kendi. Usai memotong, Ganjar memberikan hadiah yang menjadi syarat permintaan si anak.
Bahkan, ketika ada anak yang meminta kalung, Ganjar memakaikan sendiri kalung itu kepada si anak."Ini tradisi yang menarik, setiap prosesi pemotongan rambut gimbal ini, selalu menjadi pertunjukan dan atraksi budaya yang luar biasa. Masyarakat selalu berduyun-duyun untuk menyaksikan, dan ini bisa menjadi daya tarik wisata yang bisa dikembangkan," kata Ganjar.
Menurut Ganjar, atraksi budaya ini memiliki cerita yang sangat menarik. Ada anak yang berambut gimbal, dimana saat dipotong rambutnya, keinginan si anak harus dipenuhi.
"Tadi permintaannya aneh-aneh, ada laptop, sepeda, boneka, terasi, bahkan klepon tiga tampah. Cerita-cerita ini dapat dikemas untuk menjadi magnet wisatawan. Pasti akan banyak orang datang, apalagi jika prosesi dikemas dengan atraksi pertunjukan lain seperti tari dan kesenian lainnya," kata Ganjar melalui siaran persnya.
Atraksi-atraksi budaya lanjut Ganjar perlu ditingkatkan di Jawa Tengah. Menurutnya, dengan atraksi-atraksi budaya semacam itu, upaya pemerintah meningkatkan kunjungan wisata akan tercapai.
"Kami memang sedang konsen menggarap pariwisata. Di Jateng ada empat tempat yang menjadi prioritas, yakni Dieng, Borobudur, Karimunjawa dan Sangiran. Saya harap ide dan kreatifitas masyarakat di daerah-daerah itu serta daerah lain terus bermunculan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
- Daftar Tempat Wisata dengan Antrean Terlama, Pengunjung Harap Bersabar
- Pakar UGM: DIY Perlu Kembangkan Wisata Weekdays
- Menikmati Keindahan Danau Baikal di Siberia Tenggara, Tertua di Bumi Berusia 25 Juta Tahun
- Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati
Advertisement

Akhirnya Tanah Tutupan Jepang di Bantul Kini Sudah Bersertifikat
Advertisement

Air yang Melewati Proses Distilasi Itu Baik untuk Dikonsumsi
Advertisement
Berita Populer
- Daftar Tempat Wisata dengan Antrean Terlama, Pengunjung Harap Bersabar
- Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
- Air Terjun Luweng Sampang: Indahnya Lapisan Tebing di Air Jernih
- Penutupan Wisata Taman Nasional Manusela Diperpanjang
Advertisement