Advertisement
Patung Gajah Bercorak Zebra di Objek Wisata Jurug Diprotes

Advertisement
Harianjogja.com, BOYOLALI - Pengunjung Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) dibuat kebingungan lantaran ada patung gajah bercorak hitam putih persis seperti zebra di objek wisata tersebut. Mereka meminta pengelola untuk mengecat ulang patung tersebut supaya anak-anak tidak salah mengenali hewan.
Berdasarkan pantauan Solopos.com, Jumat (17/1/2020), patung gajah berkelir zebra menyambut setiap pengunjung setelah melewati sejumlah patung yang ada di TSTJ. Keunikan corak patung tersebut justru menarik perhatian sejumlah pengunjung. Beberapa pengunjung tampak berfoto di sebelah patung tersebut.
Advertisement
Salah satu pengunjung dari Kecamatan Sambi, Boyolali, Ari, 30, datang bersama istrinya, Lis, dan kedua putrinya, Manda, 7, dan Diva, 2. Manda berlari melihat ke arah kandang gajah. Di sana terdapat dua gajah sedang memakan rumput.
Tetapi, Diva justru tidak memperhatikan gajah di dalam kandang. Bocah balita itu menunjuk patung gajah bercorak zebra. "Gajah, gajah," kata Diva di gendongan Lis.
BACA JUGA
Ari menilai patung gajah berwarna zebra justru membuat pemahaman yang salah dari sudut pandang anak kecil. Ia kesulitan menjelaskan patung gajah itu berbeda dengan gajah asli yang sedang makan rumput di kandang kepada anaknya.
"Patung seharusnya dicat seperti warna aslinya supaya anak tidak bingung," katanya kepada Solopos.com saat ditemui di lokasi.
Ari mengaku kerap berkunjung ke TSTJ, minimal dua kali dalam setahun karena Manda antusias dengan satwa. TSTJ menjadi tempat favorit mengenal satwa karena jarak tempuh yang tidak terlalu jauh dari rumahnya.
Hal senada disampaikan pangunjung lain, Bowo, 29, yang menyayangkan warna patung gajah bercorak zebra tersebut. Ia berharap patung gajah itu dicat ulang supaya anak kecil tidak bingung.
Pendapat berbeda disampaikan oleh Ichsan yang tidak mempermasalahkan warna patung tersebut. Menurutnya, cat yang tidak biasa di patung gajah itu akan membangun imajinasi anak.
"Kalau dia [anak] sudah besar pasti akan paham. Saat anak masih berusia dini dilatih berimajinasi," ungkap bapak satu anak tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
- GIPI Sebut UU Kepariwisataan Baru Sejarah Kelam, Ini Alasannya
- Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
- Cantiknya Bangunan Embung di Dataran Tinggi Dieng
- 5 Tempat Nongkrong sambil Ngopi di Jalan Slamet Riyadi Kota Solo
Advertisement

BPBD Gunungkidul Imbau Waspada Bencana di Awal Musim Hujan
Advertisement

Ini Penyebab Perempuan Hidup Lebih Lama Dibandingkan Pria
Advertisement
Advertisement
Advertisement