Advertisement

Sisi Lain Keindahan Bumi Handayani

Lajeng Padmaratri
Senin, 14 Juni 2021 - 11:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Sisi Lain Keindahan Bumi Handayani Wisatawan menguji adrenalin dengan bermain flying fox di Lembah Ngingrong. - Instagram @nurulfsutopo

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Tak cuma pantai, Kabupaten Gunungkidul juga menyimpan sejuta pesona lain. Beberapa di antaranya yang tak kalah menarik adalah wisata alam dalam gugusan geosite. Banyak aktivitas alam yang bisa dijajal untuk menantang adrenalin, salah satunya adalah kawasan Lembah Ngingrong.

Tak jauh dari kota Kecamatan Wonosari, terdapat sebuah lembah yang menarik dikunjungi bernama Lembah Ngingrong. Situs ini merupakan salah satu geosite dari 13 geosite Gunung Sewu Geopark Network di Gunungkidul.

Advertisement

Geosite ini berada di Jalan Baron Km.6 Desa Mulo, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul. Kawasannya merupakan daerah karst yang terdiri dari lembah dan tebing terjal, sehingga cocok untuk disambangi oleh para pencinta wisata alam.

Dengan lahan seluas 10 hektare dan kedalaman 80 meter, di sini terdapat Karts Mulo yang merupakan batu gamping yang tergerus alami ke dalam bumi. Di dasar lembah, terdapat sumber air yang biasa masyarakat setempat manfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.
Beberapa tahun terakhir, pemerintah desa setempat melalui kelompok sadar wisata (pokdarwis) membangun tempat wisata di kawasan Lembah Ngingrong. Kendati demikian, kelestarian lingkungan dari geosite ini tetap diperhatikan.

Sekadar diketahui, nama Ngingrong merupakan istilah Jawa yang terdiri dari dua kata yaitu ing yang berarti di dan rong yang berarti gua, sehingga bisa diartikan di dalam gua. Pasalnya dahulu kala, masyarakat setempat menggantungkan hidupnya pada air yang ada di dalam gua ini.

Ala Superman

Beberapa tahun terakhir, pemerintah setempat telah mengembangkan pariwisata atraktif di Geosite Ngingrong. Kini, pengunjung tak akan kehabisan ide wisata jika bertandang ke destinasi tersebut.

Selain menikmati Karst Mulo, wisatawan juga bisa berswafoto, menguji adrenalin dengan flying fox, hingga menyusuri gua. Pokdarwis setempat membangun atraksi flying fox melintasi Lembah Ngingrong ini dengan lintasan sepanjang 135 meter dengan ketinggian 78-80 meter.

Dengan dibangunnya flying fox yang melintasi lembah ini, pengunjung bisa menikmati lembah dengan cara berbeda. Wisatawan bisa naik flying fox dengan gaya biasa, maupun meluncur dengan gaya Superman.

Adapun tarifnya berkisar Rp35.000 untuk gaya biasa dan Rp60.000 untuk gaya Superman. Jangan lupa minta petugas atau kerabat merekam momen Anda dengan kamera ketika melintasi lembah.

Puas meluncur dengan flying fox, wisatawan bisa menjajal kendaraan ATV. Kawasan yang terdiri dari perbukitan terjal ini cukup menantang untuk dilintasi dengan kendaraan tersebut.

Di Lembah Ngingrong juga terdapat unsur gua vertikal dan horisontal. Di dalam gua, wisatawan bisa menikmati telaga bawah tanah. Setiap musim hujan, air akan tertampung di dalam gua tersebut dan membentuk semacam danau bawah tanah.

Gua yang sering dijadikan tempat wisata biasanya tergolong gua horisontal karena cenderung lebih mudah untuk dijelajahi bagi pemula. Namun, gua vertikal memang kerap menjadi primadona di kalangan para cavers (sebutan pegiat susur gua) karena memiliki keindahan dan kebanggaan tersendiri dalam penjelajahannya.

Kini, gua tersebut menjadi destinasi wisata minat khusus bagi wisatawan penggila susur gua. Bahkan, kini sudah berkembang menjadi destinasi wisata edukasi dan lokasi pembelajaran UNESCO Global Geopark Gunung Sewu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jalan Rusak di Sleman Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Pasang Spanduk Obyek Wisata Jeglongan Sewu

Sleman
| Sabtu, 20 April 2024, 18:57 WIB

Advertisement

alt

Cegah Diabetes, Makan Kue Kering Maksimal 4-5 Keping Sehari

Lifestyle
| Sabtu, 20 April 2024, 18:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement