Advertisement

Ini 5 Ancaman bagi Pendaki di Musim Kemarau

Lukman Nur Hakim
Minggu, 27 Juni 2021 - 03:27 WIB
Budi Cahyana
Ini 5 Ancaman bagi Pendaki di Musim Kemarau Pendaki berjalan menuju area pasar bubrah di bawah puncak Taman Nasional Gunung Merapi, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (21/9/2020). - Antara/Hendra Nurdiyansyah

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – Memasuki bulan kemarau, banyak orang pergi mendaki ke gunung. Pada musim kemarau terdapat pemandangan indah bagi para pendaki gunung. Bahkan ada beberapa tanaman atau bunga yang mekar di musim kemarau ini.

Mendaki gunung saat musim kemarau menjadi kenikmatan tersendiri, karena jarang ada badai yang begitu hebat. Namun, ada beberapa ancaman lain bagi para pendaki jika mendaki di kala musim kemarau.

Advertisement

Berikut 5 ancaman yang harus diperhatikan pendaki jika mendaki di musim kemarau.

1. Kebakaran hutan

Kemarau berarti musim dimana matahari sedang terik-teriknya. Dengan begitu membuat beberapa tanaman mudah kering dan mudah terbakar, hal itu yang menyebabkan sering terjadi kebakaran hutan.

Bagi kalian yang mendaki di musim kemarau sebisa mungkin jauhi tanaman kering yang mudah terbakar oleh sinar matahari yang terik. 

2. Keringnya sumber air

Musim hujan memang menyusahkan bagi para pendaki, namun pada musim hujan sumber air akan banyak dan melimpah.

Ketika musim kemarau kadang banyak dari sumber air yang sedikit dan bahkan sampai kering. Hal ini merupakan ancaman bagi para pendaki, jadi ketika mendaki di musim kemarau sebaiknya membawa persediaan air yang banyak.

3. Udara akan terasa lebih dingin

Banyak yang tidak mengetahui jika hujan turun akan membuat udara lebih hangat dari pada musim kemarau, sebab pada musim kemarau tidak ada uap air yang menahan panas.

Hal itu membuat suhu lebih dingin daripada biasanya. Bagi kalian yang mendaki di musim ini sebaiknya siapkan perlengkapan penghangat tubuh seperti sleeping bag dan jaket yang tebal agar angin tidak tembus.

4. Rawan sesak napas dan iritasi mata

Kemarau membuat udara menjadi kering dan gersang. Hal itu membuat tanah menjadi kering dan membuat kumpulan debu yang sangat banyak. Hal tersebut harus diwaspadai oleh pendaki agar tidak mengalami sesak napas dan iritasi mata akibat debu yang berterbangan.

5. Rawan hipotermia

Karena suhu yang bisa dikatakan lebih dingin daripada biasanya membuat para pendaki yang melakukan pendakian di musim kemarau rentan akan terkena hipotermia. Sebaik mungkin jaga kondisi badan sebelum mendaki dan pilih tempat camping yang bukan lembahan yang memiliki lapangan terbuka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pencurian Ternak di Kulonprogo Marak, 5 Kambing Hilang dalam Semalam

Kulonprogo
| Kamis, 25 April 2024, 14:57 WIB

Advertisement

alt

Anak Kekurangan Vitamin D, Risiko Kena Eksim Meningkat

Lifestyle
| Kamis, 25 April 2024, 10:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement