Advertisement
Piknik ke Embung Mranggen, Jangan Lupakan Legitnya Apam Nangka

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Selain wisata alam, Jatinom juga khas dengan wisata budaya. Perpaduan antara kepercayaan Jawa kuno, Hindu serta Islam membuat masyarakat setempat memiliki tradisi sebaran apam atau disebut Yaqowiyu.
Dilansir dari liputan6.com, sebaran apam biasanya dilaksanakan setiap Jumat terakhir pada bulan Sapar dalam penanggalan Jawa. Konon, tradisi ini sudah ada sejak zaman Kyai Ageng Gribig, yaitu seorang ulama penyebar ajaran Islam yang akhirnya menetap di Jatinom saat zaman kerajaan Mataram Islam.
Advertisement
Dalam tradisi ini, ribuan apam akan disebar ke warga yang memperebutkan. Hal itu sebagai simbol memohon kekuatan dan orang yang mendapatkan sebaran apemnya akan mendapatkan kesejahteraan.
Pada dasarnya, apam Jatinom hampir sama dengan apem lainnya. Kue ini berbahan tepung beras yang dipanggang dengan cetakan.
Akan tetapi yang membedakan adalah adanya potongan nangka kecil dalam apam tersebut. Hal itu membuatnya memiliki aroma khas dan rasa yang nikmat.
Dulunya apem ini hanya diproduksi saat Sapar. Namun, kini wisatawan bisa menikmatinya jika ke Jatinom, lantaran sudah banyak yang memproduksinya dan menjadikannya oleh-oleh khas Klaten.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
- Daftar Tempat Wisata dengan Antrean Terlama, Pengunjung Harap Bersabar
- Pakar UGM: DIY Perlu Kembangkan Wisata Weekdays
- Menikmati Keindahan Danau Baikal di Siberia Tenggara, Tertua di Bumi Berusia 25 Juta Tahun
- Liburan ke Garut, Ini Lima Tempat Wisata Alam Tersembunyi yang Layak Dinikmati
Advertisement

Pasar Terban Jogja Disulap Jadi Rumah Pemotongan yang Modern dan Higienis
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement