Advertisement

CURUG GEMAWANG: Menengok Mutiara Tersembunyi di Kebumen

Lajeng Padmaratri
Sabtu, 23 Oktober 2021 - 07:37 WIB
Arief Junianto
CURUG GEMAWANG: Menengok Mutiara Tersembunyi di Kebumen Wisatawan berfoto di depan Curug Gemawang. - Instagram @kebumen.explore

Advertisement

Harianjogja.com, KEBUMEN—Selain pantai dan gua, Kabupaten Kebumen di Jawa Tengah juga memiliki air terjun yang eksotis. Di sini, terdapat air terjun bernama Curug Gemawang yang masih asri dan menawarkan pemandangan yang memanjakan mata.

Jika Anda tengah mencari spot wisata yang masih alami, maka Curug Gemawang bisa menjadi salah satu opsi. Sebab, curug ini masih belum banyak dikunjungi orang dan keasrian alamnya masih terjaga.

Advertisement

Curug Gemawang terletak di Desa Candirenggo, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen. Air terjun ini sejatinya merupakan aliran anak sungai yang berhulu dari perbukitan karst Gombong Selatan.

Air terjun ini memiliki ketinggian yang tak begitu tinggi, hanya berkisar 35 meter. Meski begitu, adanya beberapa undakan pada tebingnya membuat air terjun ini memiliki wujud yang menarik bagi wisatawan.

Warga sekitar menyebut air terjun ini sebagai mutiara yang tersembunyi di antara perbukitan. Melansir kebumenkab.go.id, aliran Curug Gemawang berasal dari anak sungai Kali Ijo. Sungai tersebut terletak 750 meter di arah timur laut Gua Petruk.

Pengunjung disarankan datang di musim penghujan karena debit airnya yang deras akan membuat aliran airnya lebih cantik ketimbang saat berkunjung di musim kemarau. Meski demikian, saat musim kemarau, air terjun ini tidak lantas langsung kering kerontang. Jangan lupa siapkan kamera untuk mengabadikan momen berkunjung ke objek wisata ini.

Wisata air terjun tak lengkap rasanya jika tak sekaligus bermain air di bawah aliran airnya. Di Curug Gemawang, wisatawan bisa berendam di cekungan kolam yang terbentuk akibat aliran air terjun yang deras itu.

Sensasi berendam tepat di bawah jatuhnya air juga menarik untuk dicoba, sebab punggung akan terasa seperti dipijit berkat tekanan aliran air yang jatuh ke punggung. Namun, hal ini tidak disarankan jika datang di musim penghujan lantaran aliran air akan lebih deras dan membuat tekanannya akan lebih keras.

Sembari berendam, wisatawan juga bisa menjajal seni menyeimbangkan batu atau balancing art dari bebatuan yang ada di sekitar curug. Tak jarang, wisatawan menjajal seni ini dan mengunggah hasil fotonya ke media sosial.

Jika tak ingin bermain air, maka pengunjung juga bisa bersantai menikmati panorama curug melalui gazebo yang tersedia di sekitar curug tersebut. Sejak beberapa waktu terakhir, pemerintah desa setempat telah membangun gazebo itu sebagai fasilitas tambahan untuk pengembangan wisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Produksi Ikan Tangkapan dan Budi Daya di Gunungkidul Hanya Naik Tipis

Gunungkidul
| Selasa, 19 Maret 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Makan Gorengan Saat Buka Puasa Bagi Penderita Maag Aman, Ini Penjelasannya

Lifestyle
| Selasa, 19 Maret 2024, 13:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement